Jakarta (Arrahmah.com) – MER-C menggelar konfrensi pers bertajuk “Kesaksian Dua Relawan MER-C dan Rencana MER-C ke depan untuk Gaza” pada (21/6/2010) di kantornya jl. Kramat lontar, Jakarta Pusat siang tadi.
Dalam keterangan persnya siang tadi, MER-C merencanakan akan berlayar kembali ke Gaza dengan menggunakan kapal Pinisi dalam waktu dekat. Rencananya kapal tersebut akan diberangkatkan dari Jakarta.
“Kami berencana membeli kapal Pinisi, perjalanannya sendiri akan memakan waktu dua puluh sampai tiga puluh hari,” tutur ketua Mer-C, Jose Rizal Jurnalis, pada konferensi persnya tentang kepulangan salah seorang relawan Mer-C Nurfitri Taher, Senin (21/6/2010).
Sebelumnya, Mer-C berencana untuk kembali ke Gaza melalui Raffah, yang harus mendapat perizinan dari Mesir. Namun, paspornya tersebut ditolak. Rencananya kini mereka bekerja sama dengan negara Turki dan Iran.
“Kalau kita nggak diizinkan, ya kita akan berlayar, kalau enggak lewat terusan Suez ya lewat Amerika Selatan, intinya jangan menyerah,” tegas Jose.
Pelayaran tersebut direncanakan dapat dilakukan sebelum bulan September, dikarenakan kondisi alam yang akan menyulitkan pelayaran paska bulan September.
Mer-C juga membuka kesempatan bagi semua pihak untuk bergabung dalam perjalanannya. Namun persiapan fisik dan kemampuan teknis pelayaran perlu dipersiapkan.
Dalam pelayaran tersebut Mer-C juga berkeinginan untuk menggerakan masyarakat (Civil Society Movement) untuk menekan Israel. Salah satu tujuannya adalah membuka blokade Gaza. Selain itu, langkah-langkah hukum juga tengah dipersiapan oleh Mer-C untuk menuntut Israel, terkait penyerangan kapal Mavi Marmara.
“Pelayaran ini berbahaya, resiko ditanggun masing-masing, tidak ada asuransi,” jelas Jose. (suara-islam)