BERLIN (Arrahmah.com) – Di tengah serangkaian serangan terhadap Islam di Eropa, kembali sebuah masjid dibakar di Jerman pada Selasa pagi (14/4/2015), menambah meningkatnya jumlah serangan Islamofobia terhadap Muslim dan pusat-pusat Islam dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut saksi mata, Masjid Sultan Ahmet di kota Witten, yang terletak di distrik Rhine-Westphalia terbakar pada Senin malam sekitar pukul 23.30 waktu setempat menurut harian Jerman DerWesten, sebagaimana dilansir oleh onislam.net.
Pelaku menyerangan itu mengatakan bahwa ia memasuki kompleks masjid dari sisi belakang melalui jendela, menuangkan bensin di ruangan shalat. Setelah bensin terbakar, ia melarikan diri dari tempat kejadian dengan menggunakan gerbang masuk masjid.
Masjid itu juga terdiri dari apartemen perumahan di mana tinggal di tempat itu empat keluarga dengan anak-anaknya, tapi untungnya api bisa dipadamkan.
Veysel Arslan, yang juga berada di masjid, melihat bahwa asap telah memenuhi ruang shalat saat ia terbangun untuk shalat Subuh. Sementara itu, polisi dan para ahli telah melakukan penyelidikan di tempat kejadian.
Di Jerman saja, sebanyak 81 serangan yang menargetkan masjid telah dilakukan sejak 2012.
Sementara itu, 219 serangan dilakukan antara 2001 dan 2012, yang mencerminkan peningkatan anti-Muslim yang menargetkan minoritas agama di seluruh Eropa.
Di Belanda, empat tersangka berusaha menyerang sebuah masjid yang kelola oleh Turki pada Juni lalu, namun komunitas Muslim mampu mencegah serangan itu.
Serangan rasis dan Islamofobia juga telah menargetkan masjid di Denmark dan Inggris, meskipun tidak ada korban.
Jerman diyakini merupakan rumah bagi hampir 4 juta Muslim, termasuk 220.000 yang tinggal di Berlin. Turki membentuk sekitar dua pertiga dari minoritas Muslim di Jerman.
Sebuah studi pada November 2012 menunjukkan bahwa ekstremisme sayap kanan meningkat di Jerman, terutama di bagian timur negara Eropa itu.
Sebuah penelitian yang bertema “Mengubah Masyarakat: pandangan sayap kanan di Jerman 2012”, menemukan bahwa jumlah ekstrimisme sayap kanan meningkat di Jerman.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa 9 persen warga Jerman telah mengadopsi keyakinan ekstrim kanan, meningkat dari 8,2 persen dari dua tahun lalu.
(ameera/arrahmah.com)