KABUL (Arrahmah.com) – Jumlah tentara AS yang tewas di Afghanistan meningkat tajam, lebih dari dua kali lipat di tiga bulan pertama tahun ini, jika dibandingkan dengan tahun lalu dalam periode yang sama. Washington mengklaim langkah penambahan pasukan ke Afghanistan akan dilakukan untuk menghalangi kemenangan Taliban.
Pejabat AS telah memperingatkan bahwa kematian tentaranya sepertinya akan terus meningkat walaupun Pentagon telah mengirim seluruh pasukan tambahannya (sekitar 30.000) ke Afghanistan dan melakukan operasi besar-besaran di wilayah yang menjadi tempat lahirnya Taliban, Kandahar.
“Kita harus memperkuat pertahanan, bagaimanapun sulitnya kesuksesan akan kita raih,” ujar Admiral Mike Mullen saat pertemuan bulan lalu.
Menurut klaim militer AS, total tentaranya yang tewas dalam dua bulan pertama ditahun ini sebanyak 57 orang dan sekitar 20 tentara AS tewas di bulan Maret ini. Inggris yang menjadi negara terbesar kedua, telah kehilangan sekitar 33 tentara sejak 1 Januari tahun ini.
NATO dan AS rencananya akan menggelar operasi besar di wilayah Kandahar, operasi ini kemungkinan akan mirip seperti operasi “Mushtarak” di Marjah. Namun banyak pengamat meykaini, operasi di Kandahar akan lebih sulit dibandingkan Marjah karena lingkungan di Kandahar serta penduduk di sana sangat mendukung Mujahidin Imarah Islam Afghanistan. (haninmazaya/AP/arrahmah.com)