JAKARTA (Arrahmah.com) – Dengan momentum kematian Siyono (39), warga Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten yang diduga tewas saat dibawa Densus 88, pada Jumat (11/03/2016) lalu, Maneger Nasution Komisioner Komnas HAM meminta Presiden Jokowi Widodo sebagai pemimpin tertinggi dalam sistem presidensial mengambil inisiatif membentuk tim independen sekaligus mengevaluasi secara total kinerja Densus88.
“Melawan teror jangan dengan teror yang lain. Lha kapan selesainya? Di negara hukum seperti Indonesia, yang HAM diatur dalam konstitusi/UUD45, melawan terorisme tetap tak boleh pakai cara-cara yang tak sesuai hukum dan apalagi dengan melanggar HAM,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Senin (14/3).
Selain itu dia mendesak pihak kepolisian/Densus 88 mengklarfikasi perihal kematian Siyono tersebut ke publik.
“Berikan penjelasan yang jujur yang bisa diterima logika waras public,” kata Maneger.
Sekira kematian Siyono tersebut, imbuh Maneger, diduga akibat penganiayaan Densus 88 benar adanya, ini betul-betul sudah melampaui batas kewarasan nalar kemanusiaan.
“Bangsa ini harus mengevaluasi kepolisian/Densus 88; DPR RI sebaiknya mempertimbangkan kembali kenaikan anggaran BNPT/Densus. Dengan pendanaan seperti sekarang saja, kinerjanya sedemikian mengecewakan, apatah lagi kalau ditambah?” (azmuttaqin/arrahmah.com)