TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Saat perhatian internasional terfokus pada penahanan Ahed Tamimi, seorang gadis berani berusia 16 tahun yang ditangkap karena menampar tentara “Israel”, anggota lain dari keluarga Tamimi pada Kamis (4/1/2018) memakamkan anak mereka.
Pada Rabu (3/1), Musaab Al-Tamimi yang juga berusia 16 tahun, ditembak di leher saat bentrokan dengan tentara pendudukan, saat para tentara laknat tersebut menggerebek desa Deir Nitham di Tepi Barat yang diduduki. Dia adalah orang Palestina pertama yang dibunuh “Israel” pada tahun 2018, lansir MEE pada Jum’at (5/1).
Seorang juru bicara militer “Israel” mengatakan kepada Middle East Eye bahwa penembakan tersebut sedang diperiksa, namun mengklaim bahwa tentara telah mengidentifikasi seorang “pejuang bersenjata api” dalam sebuah “kerusuhan hebat” yang melibatkan belasan orang Palestina.
Tetapi, anggota keluarga Musaab Al-Tamimi mengatakan kepada MEE bahwa dia tidak bersenjata dan telah ditembak dari jarak dekat saat bentrokan mulai meletus.
“Disinilah mereka menembaknya, di sini,” ujar Usama Al-Tamimi, saudara laki-laki Musaab yang berusia 15 tahun, menunjuk ke trotoar bernoda darah yang terletak beberapa meter dari rumah keluarga mereka di tengah desa.
Ia berada di samping saudaranya saat saudaranya terjatuh, Usamah mengatakan bahwa tentara tersebut berjarak tidak lebih dari 10 meter dan tidak berusaha menangkap remaja tersebut sebelum menembaknya.
“Apa menurutmu mereka akan menembak seseorang yang diduga punya senjata, dan kemudian meninggalkannya terbaring di sana dengan senjata untuk kami ambil bersama jenazahnya? Apa mereka tidak mencoba untuk mengambil senapannya saja?” Ungkap ayah Musaab, Firas, yang menjelaskan dengan keadaan bingung.
“Anak saya tidak memiliki senjata, dia tidak menimbulkan ancaman serius terhadap mereka. Mereka datang ke sini untuk membunuh.” (haninmazaya/arrahmah.com)