IDLIB (Arrahmah.com) – Kompensasi sebesar 10.000 USD akan diberikan untuk setiap anak yang meninggal akibat vaksinasi campak di provinsi Idlib pada bulan September lalu, kompensasi tersebut akan diberikan kepada orang tua untuk menutup
kasus krisis vaksin, ungkap Dr. Jawad Abo Hatab yang bertanggung jawab untuk bagian medis di Koalisi Nasional pada Kamis (23/10/2014).
Zaman Alwasl memperoleh surat yang diteruskan ke Koalisi Nasional di mana Dr. Abo Hatab diminta untuk membentuk sebuah komite dari Koalisi Nasional dan Unit Koordinasi Bantuan (ACU) untuk bekerja menutup file krisis vaksin dan memberikan
kompensasi kepada orang tua korban.
Dia mengonfirmasi kematian 18 anak akibat vaksinasi dan berharap koalisi dapat melakukan yang terbaik untuk keluar dari masalah dan membantu tim medis yang tertuduh.
Dalam peristiwa yang berkaitan, sumber melaporkan kepada Zaman Alwasl bahwa beberapa anggota Koalisi Nasional menolak gagasan tersebut karena kompensasi tidak mengesampingkan hak penuntut umum dalam sebuah kejahatan, dan mereka menganjurkan untuk menghukum anggota yang bertanggung jawab atas kesalahan yang fatal yang menyebabkan tewasnya belasan anak.
Kampanye vaksinasi campai diluncurkan pada 15 September 2014 lalu dengan harapan menjangkau 48.000 anak di daerah yang dikuasai oleh oposisi. 690 dokter, perawat dan relawan medis berpartisipasi dalam kampanye tersebut.
Hari berikutnya puluhan anak meninggal atau terkena dampak parah setelah menerima vaksinasi. Tidak diketahui dengan pasti penyebab kematian anak-anak tersebut, diduga bahwa vaksin telah kadaluarsa atau terkontaminasi sementara yang lain menduga
rezim Assad memainkan peran dalam kasus tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)