TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pada Selasa (7/10/2014) sore, keluarga petani zaitun, Mahmoud Rga Mahoud Aid, istri dan ketiga anaknya, diserang oleh sekelompok pemukim ilegal Yahudi dari pemukiman ilegal Giv’at Ya’akov. Serangan itu terjadi di
dekat desa Burin, barat daya Nablus, lansir IMEMC pada Jum’at (10/10).
Keluarga tersebut hanya memiliki izin selama tiga hari dari Kantor Koordinasi Distrik (DCO) untuk mengakses tanah mereka dan memanen zaitun mereka mulai dari 6 Oktober llu. Biasanya untuk memanen semua zaitun di atas tanah mereka, dibutuhkan
waktu selama sekitar satu bulan.
Pada hari pertama, pemukim ilegal Zionis turun dari pemukiman ilegal mereka dan mencoba mencegah Mahmoud memasuki tanahnya. Militer Zionis ikut campur dan mengatakan kepada para ekstrimis Yahudi untuk pergi dan Mahmoud mampu
menyelesaikan satu hari tersebut tanpa gangguan dari para ekstrimis Yahudi.
Namun di hari kedua, di saat mereka memanen, tiba-tiba tentara mulai mendekati dan berteriak kepada keluarga Palestin itu : “Mereka datang, mereka datang kepada kalian!”
Mahmoud mendongak ke atas dan melihat lima pemukim ilegal laki-laki mengenakan topeng turun dari bukit menuju dirinya dan keluarganya. Para pemukim brutal tersebut mulai melemparkan batu dan Mahmoud berusaha melindungi keluarganya dengan
menutupkan kain terpal yang digunakan untuk mengumpulkan zaitun. Ini hanya membantu untuk sementara waktu, para pemukim ilegal mulai mendekat dan melakukan serangan. Mereka terus-menerus memukul dada, perut dan kepala Mahmoud dan kakinya memar-memar karena lemparan batu oleh para pemukim ilegal.
Tentara Zionis yang menyaksikan penyerangan itu tidak bereaksi sedikit pun. Setelah pemukim ilegal puas menyakiti keluarga Mahmoud, para tentara turun dan memerintahkan ekstrimis Yahudi untuk meninggalkan daerah itu.
Mahmoud yang berjalan menuruni bukit dengan luka-luka di sekujur tubuhnya, dihentikan oleh kelompok tentara lain yang menahannya dengan tuduhan menyerang pemukim Yahudi dan “menyebabkan masalah”. Mahmoud kehilangan izinnya untuk memanen zaitun miliknya, selain itu paspor dan identitas Mahmoud ditahan oleh pihak militer Zionis.
Selama sepuluh tahun terakhir, pemukim ilegal Yahudi telah menghancurkan sekitar 240 pohon zaitun milik keluarga tersebut. Seperti disebutkan sebelumnya, keluarga Palestina itu hanya memiliki sedikit waktu untuk memanen zaitun setiap masa
panennya, sehingga banyak pohon zaitun yang terbuang dan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. (haninmazaya/arrahmah.com)