BANGUI (Arrahmah.com) – Sebuah keluarga Muslim yang melarikan diri dari kekerasan di ibukota Republik Afrika Tengah (CAR), Bangui, dihujani dengan tembakan senapan dan granat setelah mobil mereka mogok di pinggir jalan di mana terdapat anak-anak di dalam mobil, Selasa (28/1/2014).
Seorang pria yang berada di dalam kendaraan itu, berbicara dari luar sebuah rumah di mana keluarga tersebut berupaya mencari perlindungan, ia mengatakan : “Kami akan ke bandara karena kami ingin pergi ke chad. Ketika kami tiba di sini, mobil mogok. Mereka mulai menembaki kami. Mereka melemparkan granat. Itu sebabnya kami datang ke sini untuk mencari keamanan. Tapi mereka mengatakan kepada kami untuk pergi. Tapi kami harus pergi kemana?” Tanya pria itu seperti dilansir euronews.com.
Hampir satu juta orang melarikan diri dari kekerasan di CAR yang dimulai ketika pertama kalinya kelompok Muslim merebut kekuasaan di bulan Maret lalu. Ummat Kristen yang merupakan mayoritas di negara tersebut tidak terima dan kelompok militan Kristen mulai mengangkat senjata, menyerang setiap Muslim yang berada di Bangui.
Penghitungan PBB memperkirakan lebih dari 2.000 orang telah tewas dalam kekerasan di Bangui.
Kekerasan terus berlanjut meskipun pasukan intervensi Perancis sebanyak 16.000 personil telah disebar di wilayah konflik. (haninmazaya/arrahmah.com)