KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Salah seorang jamaah calon haji yang hilang saat tragedi jatuhnya crane di Mekkah ditemukan dalam keadaan sehat, namun 5 jamaah lainnya dikonfirmasikan meninggal dunia, sementara 2 lainnya belum diketahui.
Menteri di Departemen Perdana Menteri Jamil Khir Baharom mengatakan dalam sebuah konferensi pres di Petaling Jaya larut malam Ahad (13/9/2015) bahwa Abdul Muluk Ishak (71), dari Pantai Remis, Perak, sebenarnya tidak berada di sekitar Masjidil Haram. Ia saat itu sedang berada di salah satu penginapan haji untuk jamaah asal Thailand, sebagaimana dilaporkan Malaysia Kini, Senin (14/9).
Jamil mengatakan, selain Rusiah Suar (56), dari Sungkai, Perak yang dikonfirmasikan sebagai jamaah Malaysia pertama yang meninggal dunia dalam tragedi itu, 4 jamaah lainnya yang dikabarkan hilang juga turut dikonfirmasikan kematiannya. Tiga di antara mereka adalah jamaah asal Kelantan dan satu lagi dari Selangor.
Mereka adalah Siti Nurolshlizan Zolkifli (37) dari Tanah Merah, Rohana Ismail (54) dari Kuala Krai, Munah Jusoh (73) dari Cherang Ruku dan Zainun Taha (69) dari Ampang, Selangor.
Sementara Abdul Habib Lahman (68) dari Sik, Kedah, dan Shahidan Saad (52) (Kodiang, Kedah) belum diketahui keberadaanya.
Jamil Khir mengatakan bahwa jasad dari 3 korban dari Kelantan teridentifikasi pada pukul 6 sore waktu Saudi melalui foto dan dari barang-barang milik korban.
“Keluarga mereka yang juga turut sebagai jamaah haji bersama korban mengonfirmasikan identitasnya,” ujarnya.
Terkait Abdul Muluk, Jamil menjelaskan bahwa ia memiliki masalah ingatan dan telah tersesat hingga ke penginapan jamaah haji asal Thailand.
“Pihak manajemen penginapan itu mengantarnya ke pusat manajemen haji lokal (Andalusia) dan ia dibawa ke markas Tabung Haji di Mekakh.”
“Kami sangat berduka dan bersimpati terhadap keluarga jamaah haji yang menjadi korban jiwa pada tragedi ini dan menyarankan mereka agar bersabar juga menguatkan diri menghadapi masa sulit ini,” ujarnya.
Jamal juga mengumumkan bahwa para jamaah haji Malaysia yang meninggal dalam tragedi crane di Masjidil Haram akan dikuburkan di Mekkah.
“Mimpi ibu meninggal di Mekah terwujud”
Sementara di Ipoh, semalam, anak ketiga dari Rusiah mengatakan, “Mimpi ibu saya meninggal di Mekkah menjadi kenyataan.”
Bahkan, Hariyanti Ahmad Badri (31) menyatakan dirinya telah menerima kewafatan ibunya karena itu sudah merupakan takdir dari Allah Ta’ala.
“Saya sedih atas kepergiannya,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di rumahnya di Felda Besout 2, dekat ibukota Perak.
Hariyanti mengaku bahwa ia dan keluarganya diberi kabar duka itu pada pukul 7.45 semalam oleh petugas dari Tabung Haji.
“Mereka berkata bahwa tubuh almarhumah ditemukan di rumah sakit di Mekkah, tetapi mereka tidak memberi tahu kami bagaimana insiden itu terjadi,” lanjutnya.
Hariyanti berkata bahwa Tabung Haji akan mengatur pemakaman almarhumah ibunya di Mekkah.
Petugas itu menjelaskan bahwa jenazah para korban dari Malaysia telah ditangani di rumah mayat Muaissem, dekat Mina, Mekkah.
Tabung Haji bekerja 24 jam untuk menemukan korban-korban yang hilang di semua rumah sakit sekitar Masjidil Haram. Mereka meyakinkan bahwa seluruh proses identifikasi dilakukan secepat mungkin, pungkasnya. (adibahasan/arrahmah.com)