CILACAP (Arrahmah.com) – Kehidupan di balik terali besi bagi seseorang yang lanjut usia, perlu perhatian khusus. Terutama masalah kesehatan. Atas dasar itulah, keluarga Ustadz Abu Bakar Baasyir menunjuk HASI (Hilal Ahmar Society Indonesia) sebagai tim medis yang memantau secara intensif kesehatan Ustadz berusia 75 tahun itu di Nusakambangan.
“Tim medis HASI banyak yang berdomisili di Solo, sehingga mudah bagi keluarga kalau sewaktu-waktu berkoordinasi tentang masalah kesehatan beliau,” kata Abdul Rahim, putra Ustadz Abu Bakar Baasyir kepada Kiblatnet, Kamis (10 /10/ 2013).
Menindaklanjuti permohonan keluarga, HASI difasilitasi oleh TPM (Tim Pengacara Muslim) pada Kamis ini bertolak ke Nusakambangan untuk menjenguk Ustadz. “Ini kunjungan resmi HASI yang pertama. Tujuannya berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait di LP Pasir Putih, dengan difasilitasi oleh TPM,” ujar dr. Mashur Afandi, ketua HASI yang turut menjenguk Ustadz.
Dalam kunjungan yang berlangsung selama 2 jam tersebut, dr. Mashur mengadakan medical check-up terhadap Ustadz Abu Bakar Baasyir. Diantaranya, cek tekanan darah, kadar gula dan kolesterol, serta pemeriksaan ringan lainnya. “Secara umum kondisi kesehatan beliau cukup baik. Nyeri di sendi lutut yang sebelumnya dikeluhkan, sudah mereda,” papar dr. Mashur.
Turut mendampingi HASI dalam medical chek-up ini, dr. Maskur yang menjadi dokter resmi Lapas. Sama seperti analisis dr. Mashur, ia juga menyatakan kondisi kesehatan Ustadz Abu Bakar Baasyir cukup baik.
Pemeriksaaan kesehatan ini dilakukan saat Ustadz sedang menjalankan ibadah shaum sunnah yang kerap dijalaninya.
Menanggapi penunjukan HASI oleh keluarga untuk memantau kesehatan Ustadz, dokter Maskur menyambut baik. “Saya malah senang, karena merasa dibantu,” ujar dokter lulusan FK Unissula Semarang tersebut. Tepat bersama kunjungan HASI untuk memeriksa kesehatan Ustadz Abu Bakar Baasyir, di balai pengobatan Lapas juga sedang diadakan pengobatan gratis yang dilakukan oleh sebuah gereja.
(azmuttaqin/kiblatnet/arrahmah.com)