BEIRUT (Arrahmah.com) – Sebuah konvoi truk BBM yang membawa minyak Iran melintasi perbatasan dari Suriah ke Libanon pada Kamis (16/9/2021) pagi.
Pengiriman bahan bakar itu dilaksanakan oleh kelompok Syiah “Hizbullah” untuk meringankan kekurangan bahan bakar yang melumpuhkan negara yang dilanda krisis itu.
Pengiriman itu melanggar sanksi Amerika Serikat (AS) yang dikenakan pada Teheran.
Dilansir AFP (16/9), pengiriman bahan bakar oleh kelompok Syiah “Hizbullah” ini disambut suka cita warga yang menganggapnya sebagai kemenangan besar.
Sebab telah lama pemerintah Libanon yang kekurangan uang bergulat dengan kekurangan BBM selama hampir setahun.
“Ini adalah hal yang sangat besar dan hebat bagi kami karena mematahkan pengepungan AS dan negara asing,” kata Nabiha Idriss, seorang pendukung kelompok Syiah “Hizbullah”.
Dia ikut berkumpul dengan orang lain untuk menyambut konvoi truk BBM saat melewati kota timur Al Ain.
“Kami bekerja dengan bantuan Tuhan dan ibu agung kami Iran,” tambahnya.
Kelompok Syiah “Hizbullah” telah menggambarkan kehancuran ekonomi Libanon, yang dimulai pada Oktober 2019.
Sebagian besar disebabkan oleh pengepungan informal yang dilakukan oleh AS.
Krisis Libanon berakar pada korupsi dan salah urus kelas penguasa dan sistem politik berbasis sektarian yang tumbuh subur di atas patronase dan nepotisme.
Kekurangan bahan bakar yang parah telah melumpuhkan negara.
Mengakibatkan pemadaman listrik yang melumpuhkan rumah sakit dan toko roti.
Hanya untuk mendapatkan bensin, orang harus mengantri berjam-jam, yang biasa disebut “antrean penghinaan”.
Pemimpin kelompok Syiah “Hizbullah” Sayyed Hassan Nasrallah telah mengumumkan sebulan lalu.
Iran akan mengirim bahan bakar ke Libanon untuk membantu meringankan krisis.
Kapal tanker minyak Iran pertama yang ditugaskan oleh “Hizbullah” tiba di pelabuhan Baniyas Suriah pada Ahad (12/9).
Kemudian, diesel diturunkan ke tempat penyimpanan Suriah sebelum dibawa melalui darat ke Libanon pada Kamis (16/9/2021) dengan truk BBM.
Konvoi itu melewati perbatasan informal di Qusayr, Suriah.
Nasrallah mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi awal pekan ini, kapal tanker tidak menurunkan muatannya secara langsung di Libanon.
Dia menjelaskan hal itu untuk menghindari mempermalukan otoritas Libanon dan mempertaruhkan sanksi terhadap Libanon.
Kelompok Syiah “Hizbullah”, yang sering dituduh oleh lawan-lawannya mengoperasikan negara-dalam-negara memiliki titik penyeberangan sendiri di sepanjang perbatasan Libanon-Suriah
“Hizbullah” juga telah mengambil bagian dalam perang saudara Suriah dengan membantu rezim Bashar Asad memerangi umat Islam.
Tidak ada komentar langsung dari pejabat Libanon atau AS tentang pengiriman bahan bakar Iran pada Kamis (16/9).
“Jangan lupakan hari ini,” tweet Laury Haytayan, seorang ahli minyak dan gas Libanon dan aktivis, menggambarkan “Hizbullah” menang atas negara Libanon.
TV Al Manar “Hizbullah” menyebutnya konvoi truk BBM untuk memecahkan pengepungan AS
Ditambahkan, 20 truk BBM masing-masing membawa 50.000 liter melintasi perbatasan dan sedang dalam perjalanan ke kota Baalbek di Libanon timur.
Truk-truk BBM menyeberang dari provinsi tengah Suriah, Homs ke Lembah Bekaa Libanon dan disambut oleh penduduk yang berkumpul di sisi jalan utama.
Bendera kuning dan spanduk kelompok Syiah “Hizbullah” nampak menghiasi pinggir-pinggir jalan.
Beberapa wanita memberi awak truk dengan beras dan bunga saat melewatinya.
Kedatangan diesel Iran hampir seminggu setelah pemerintahan baru dibentuk mengakhiri kebuntuan 13 bulan.
Perdana Menteri baru Lebanon Najib Mikati belum mengomentari kesepakatan untuk mengimpor bahan bakar dari Iran.
Nasrallah mengatakan solar akan disumbangkan untuk jangka waktu satu bulan ke lembaga-lembaga.
Terutama rumah sakit umum, panti jompo, panti asuhan, instalasi air bersih dan Palang Merah Libanon.
Nasrallah menambahkan, pihak lain yang akan mendapatkan BBM dengan harga murah, rumah sakit swasta, pabrik obat dan serum, toko roti dan koperasi yang menjual produk pangan.
Nasrallah mengatakan tiga tanker lain yang membawa solar dan satu yang membawa bensin akan tiba dalam beberapa minggu mendatang. (hanoum/arrahmah.com)