SISTAN-BALUCHESTAN (Arrahmah.com) – Kelompok Sunni Iran yang menamakan dirinya Jaish ul-Adl, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Jum’at (25/10/2013) lalu di perbatasan Iran-Pakistan yang menewaskan sedikitnya 17 tentara perbatasan Iran, lapor kantor berita ISNA pada Ahad (27/10).
Sampai saat ini, Jaish ul-Adl (tentara keadilan) mengatakan di situsnya bahwa mereka berada di balik serangan yang menjadi pukulan berat bagi pemerintah Syi’ah Iran.
Serangan itu diluncurkan sebagai respon atas kejahatan “Garda Revolusi” di Suriah, ujar kelompok tersebut dalam pernyataan yang dimuat di jaishuladl.blogspot.fr.
Foto-foto di situs tersebut menunjukkan Mujahidin yang menutupi wajahnya memegang bendera ar-Raya (bendera Islam berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid-red).
Mujahidin Suriah telah menyatakan bahwa Teheran mengirimkan anggota pasukan elit Garda Revolusi untuk bertempur di sisi pasukan yang setiap kepada Bashar al-Assad.
Serangan pada hari Jum’at lalu di wilayah Iran, Sistan-Baluchestan yang berbatasan dengan Pakistan, telah menewaskan belasan tentara perbatasan Iran dan melukai tujuh lainnya.
Marah dengan serangan tersebut, Teheran menggantung 16 tahanan Muslim yang berada di provinsi tersebut, innalillahi. (haninmazaya/arrahmah.com)