KAIRO (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan Mesir “memangsa” kelompok protestan sekuler gelombang ketiga di Kairo pada Sabtu (30/8) dengan cara menembakkan gas air mata kepada mereka, sebagaimana dilaporkan Anadolu Agency.
Protes gelombang ketiga itu ditujukan untuk menentang kedua pihak yang dianggap sebagai penguasa Mesir dominan, yakni Ikwanul Muslimin (IM) dan rezim fasis Al-Sisi.
Para pengunjuk rasa demonstrasi gelombang ketiga meneriaki militer, dan menyerukan diakhirinya kekuasaan militer. Mereka juga menyerukan pembalasan atas mereka yang tewas tanpa peradilan, saat sedang berada di Raba’ah dan Nahda Square, Kairo tahun lalu. Saat itu, tak hanya pendukung IM yang sedang beraksi, namun kelompok sekuler, dan warga sipil yang terdiri atas anak-anak dan orang berusia lanjut sedang menyemangati gerakan pro Mursi dari berbagai kalangan.
Pasukan keamanan bentrok dengan pawai tersebut, ketika kelompok protestan gelombang ketiga bergerak menuju ke Alun-alun Tahrir di pusat kota Kairo. Militer Sisi menembakkan gas air mata kepada pengunjuk rasa, yang menanggapinya dengan melemparkan kembang api.
Pasukan keamanan membubarkan paksa protestan, menyusul bentrokan dengan pengunjuk rasa di Tahrir Street dan lingkungan Dokki dekat Alun-alun Tahrir.
Protes pada Sabtu kemarin (30/8), menandai ulang tahun pertama pembunuhan enam anggota kelompok sekuler dalam protes geombang ketiga yang diselenggarakan oleh mereka di lingkungan Mohandeseen di Kairo pada 30 Agustus 2013.
Protes gelombang ketigadiluncurkan dua bulan sebelum penggulingan Muhamad Morsi di bawah slogan, “katakan tidak untuk militer, Ikhwanul Muslimin, dan sisa-sisa rezim Mubarak.” Sementara, Rezim Sisi tidak memandang bulu musuhnya, semua yang bersebrangan, segera “dimangsa” sebelum menjadi ancaman lebih jauh bagi kekuasaannya yang tirani. (adibahasan/arrahmah.com)