TUNIS (Arrahmah.com) – Agen berita Tunisia mengatakan bahwa seorang pendemo dilaporkan tewas dan tiga pasukan keamanan terluka dalam bentrokan terbaru di ibukota Tunisia, Tunis.
Dengan bersenjatakan pedang dan alat tajam lainnya, pengunjuk rasa melanjutkan serangan ke pinggiran Tunis, Manouba setelah polisi menangkap seorang anggota Salafi yang diduga menyerang kepala brigade keamanan publik, klaim juru bicara kementrian dalam negeri Tunisia, Khaled Tarrouche seperti yang dilansir Al Jazeera.
Serangan pada Selasa (30/10/2012) dilakukan oleh sejumlah besar orang yang memiliki kecenderungan beragama Islam “radikan”, lanjut Tarrouche kepadaa AFP.
“Respon oleh pasukan keamanan menyebabkan seorang pendemo tewas terkena peluru,” ujarnya.
Tiga petugas keamanan terluka parahnya, lanjutnya. Kepala keamanan di pinggiran Tunis, Wissem Ben Slimane mengatakan pada Minggu (28/10) bahwa ia telah diserang sehari sebelumnya oleh tersangka Salafi yang memegang kapak dan mengalami luka di kepala.
Serangan itu terjadi saat garda nasional campur tangan dalam perkelahian antara penjual alkohol ilegal dengan kelompok Salafi di Manouba.
Pemerintah Tunisia berjanji akan menindak keras kelompok Salafi di negara itu sejak protes mematikan di luar kedutaan besar AS bulan lalu.
Sejak revolusi Tunisia pada bulan Januari tahun lalu yang berhasil menggulingkan rezim diktator Ben Ali, pemerintahan kini dikuasai oleh partai Islam Ennahda yang mengklaim akan menegakkan Islam di Tunisia. Namun Tunisia hingga kini masih menjadi negara sekuler dan kelompok Salafi di negara tersebut terus menyeru pemerintah untuk menerapkan Islam secara kaffah, tetapi respon pemerintah adalah memerangi mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)