BRUSSELS (Arrahmah.com) – PKK diyakini menggunakan Eropa sebagai basis untuk logistik dan pengadaan senjata dan rekrutmen, lembaga penegakkan hukum Europol mengatakan pada Rabu (20/6/2018).
Menurut laporan 2018 organisasi yang menangani terorisme itu juga menegaskan bahwa ada proses perekrutan militan dan mengajak untuk mengindoktrinasi orang-orang Kurdi diaspora di beberapa tempat yang tersebar di Eropa.
Mengenai pertempuran militer, laporan itu mengatakan: “Mereka dilatih dalam teknik tempur di kamp militer di Armenia, Iran, dan Irak.”
Laporan itu juga menuding kelompok teror PKK secara ilegal menghasilkan pendapatan melalui perdagangan narkoba, penyelundupan migran, perdagangan manusia, penyelundupan bahan bakar dan rokok, pemerasan, penculikan dan pencucian uang.
“Organisasi ini juga menggunakan organisasi dan badan amal ternama di Uni Eropa dan dicurigai terlibat dalam kegiatan kriminal untuk menambah penghasilannya dan menutupi biaya di Turki, Timur Tengah, dan Eropa,” katanya yang dilansir Anadolu Agency (21/6).
Perancis juga melaporkan, diperkirakan Euro 6 juta (hampir USD 7juta) telah diproses, termasuk delapan militan PKK yang dihukum karena pendanaan teroris pada November 2017.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye teror melawan Turki, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa – telah bertanggung jawab atas kematian sekitar 40ribu orang, termasuk wanita dan anak-anak.
(fath/arrahmah.com)