WASHINGTON (Arrahmah.com) – Organisasi hak-hak sipil Muslim terbesar di Amerika Serikat mendesak masyarakat di seluruh negeri untuk mengambil tindakan pengamanan ekstra selama bulan Ramadhan tahun ini.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Selasa (8/5/2018) pekan lalu bahwa mereka telah melihat peningkatan insiden yang bermotif kejahatan kebencian terhadap Muslim sejak Presiden Trump memenangkan pemilihan presiden 2016.
Menurut CAIR, ada peningkatan 17 persen dalam insiden yang menimpa Muslim Amerika dan 15 persen peningkatan jumlah kejahatan kebencian anti-Muslim dari 2016 hingga 2017.
Temuan ini tampaknya konsisten dengan analisis yang dirilis oleh Pusat Hukum Kemiskinan Selatan yang menemukan kejahatan kebencian meningkat pada tahun 2016. Hasil sensus tahunan kelompok ini menunjukkan bahwa jumlah kelompok anti-Muslim di negara itu juga telah meningkat selama setahun terakhir.
FBI menemukan bahwa kejahatan kebencian meningkat lebih dari 5 persen dari 2015 hingga 2016, dan hampir tiga kali lipat sehari setelah Trump terpilih.
Karena kegiatan Ramadhan biasanya diadakan di masjid, CAIR mendesak para pemimpin Muslim Amerika dan institusi Islam untuk meningkatkan upaya keamanan selama liburan bulan Ramadhan.
Anggota masyarakat didesak untuk melaporkan setiap insiden bias ke polisi dan ke Departemen Hak Sipil CAIR, dan untuk mengajukan keluhan di situs mereka. (Althaf/arrahmah.com)