DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sebuah kelompok militan misterius, yang menyebut dirinya Perlawanan Populer Raqqa, diduga melakukan serangan terhadap hotel, tempat para wakil koalisi internasional anti-teror yang dipimpin AS berkumpul untuk sebuah pertemuan keamanan.
Menurut saluran Telegram yang memantau aktivitas perlawanan di Suriah, Direktorat 4, peledak diaktifkan di Crown International Hotel, yang terletak di dekat stadion di pusat Raqqa.
Sebuah laporan yang bertentangan dari seorang wartawan lokal menunjukkan bahwa para militan menargetkan hotel Tajj di ibukota provinsi Raqqa.
Tidak ada laporan langsung tentang korban. Sementara itu, koalisi pimpinan AS belum berkomentar tentang insiden tersebut.
Laporan media setempat menunjukkan bahwa faksi tersebut dibentuk pada Februari 2018 untuk memerangi dan mengusir Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang didukung AS dari Raqqa.
Raqqa direbut kembali dari Daesh pada Oktober 2017 oleh SDF yang didukung oleh koalisi pimpinan AS. Hampir setahun kemudian, kota ini masih menjadi kota ‘mati’ dengan ribuan mayat yang terkubur di bawah reruntuhan.
Sejak 2014, koalisi pimpinan AS telah melakukan serangan udara terhadap sejumlah target yang mereka klaim milik Daesh di Suriah tanpa mandat atau otorisasi PBB dari pemerintah yang sah, yang dilihat Damaskus sebagai pelanggaran kedaulatan negara. (Althaf/arrahmah.com)