TRIPOLI (Arrahmah.com) – Sekelompok massa anti-Gaddafi yang bersenjata menguasai Zawiyah, dekat dengan ibukota Tripoli, pada hari Minggu (27/2/2011).
“Orang-orang menginginkan kejatuhan rezim,” teriak massa yang berkerumun di Zawiyah, menggunakan slogan yang sama dengan menggema di seluruh dunia Arab dalam protes melawan para penguasa otoriter.
“Ini adalah revolusi kami,” teriak mereka, sambil mengacungkan kepalan tangan. Beberapa orang berdiri di atas sebuah tangki yang mereka rampas, sementara yang lain berkerumun di sekitarnya. Kaum perempuan berdiri di atas bangunan bersorak untuk menyemangati para demonstran pria.
“Libya adalah tanah yang bebas dan terhormat,” tulis demonstran dalam salah satu spanduk yang mereka usung.
Zawiyah, yang terletak hanya 50 kilometer (30 mil) sebelah barat Tripoli, adalah indikasi lain yang memperlihatkan bahwa kekuasaan Gaddafi tampak melemah dari hari ke hari.
Koresponden Reuters melaporkan bahwa tidak sedikit warga bahkan di beberapa lingkungan di Tripoli ikut berbaris di belakang barikade yang memproklamirkan pembangkangan terbuka terhadap Gaddafi.
Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengenakan sanksi perjalanan dan membekukan aset Gaddafi dan para pembantu dekatnya pada hari Sabtu (26/2).
Korban tewas dari hampir dua minggu kekerasan di Libya diperkirakan oleh diplomat sekitar 2.000 orang.
Kerusuhan Libya telah membantu mendorong harga minyak di atas $ 112 per barel. Meskipun Libya hanya menghasilkan sekitar 2 persen dari minyak dunia dan Arab Saudi telah meningkatkan produksi untuk mengatasi gangguan ini. (althaf/arrahmah.com)