YERUSALEM (Arrahmah.com) – Dua kelompok perlawanan Palestina pada Ahad (17/3/2019) mengatakan bahwa serangan penembakan di Tepi Barat yang menewaskan seorang pemukim “Israel” adalah ‘respons’ atas serangan “Israel” terhadap Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan bahwa serangan ‘heroik’ tersebut merupakan balasan atas pelanggaran dan serangan “Israel” di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur.
“Serangan ini menegaskan bahwa perlawanan dengan segala macam bentuknya menjadi pilihan paling kuat untuk menghalangi pendudukan ‘Israel’ dan untuk menggagalkan rencana mereka,” ujar Hamas, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Militer “Israel” mengatakan seorang warga Palestina menikam seorang tentara “Israel” di pintu masuk pemukiman Ariel di Tepi Barat sebelum mencuri senjatanya.
Menurut sebuah pernyataan militer, penyerang kemudian mengendarai mobilnya ke persimpangan Gitai Avishar dan menembaki orang-orang “Israel” yang sedang berada di sebuah terminal bus.
Agen darurat nasional “Israel”, Megan David Adom, mengatakan satu warga “Israel” terbunuh dan tiga lainnya terluka parah dalam serangan itu.
“Kami mendukung operasi yang merubah dan menggerakkan arah pertempuran ke medan yang nyata,” ujar Daoud Shihab, juru bicara kelompok Jihad Islam dalam sebuah pernyataan.
Serangan yang dilancarkan pada Ahad (17/3) terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Yerusalem sejak bulan lalu ketika polisi “Israel” menyegel Gerbang Ar-Rahmah di Masjid Al-Aqsa, yang memicu demonstrasi kemarahan dari penduduk Palestina.
Selama beberapa pekan setelah kejadian penyegelan gerbang tersebut, pihak berwenang “Israel” telah melarang sejumlah orang Palestina – termasuk pejabat agama – memasuki Al-Aqsa, yang menjadi situs suci ketiga umat Islam di dunia. (Rafa/arrahmah.com)