KASHMIR (Arrahmah.com) – Kelompok-kelompok perlawanan Kashmir saat ini sedang merapatkan barisan untuk berjuang melawan penjajah India yang menguasai sebagian Kashmir, sebagaimana dikatakan oleh Menteri Dalam Negeri yang mengperingatkan hal tersebut sebagai sebuah ancaman besar bagi India.
Menteri Dalam Negeri P. Chidambaram mengatakan pasukan keamanan telah bersiaga karena mendapat laporan bahwa beberapa kelompok yang berbasis di Pakistan seperti Lashkar-E-Taiba, Jaish-E-Mohammed, Jamiat-ul-Mujahedin dan Hizbul Mujahedin saat ini sedang mengkoordinasikan operasi mereka di daerah Kashmir yang diperselisihkan.
New Delhi menuduh Inter-Services Intelligence (ISI)-agen mata-mata Pakistan- membiayai dan mempersenjatai para mujahidin Kashmir. Namun Islamabad menyangkal.
Chidambaram mengatakan belum jelas siapa yang ada di balik perlawanan ini semua. “Apakah ISI? Apakah agen dari negara yang lain? Apakah pemain non-negara? Apakah Taliban? Terlalu awal untuk menjawabnya,” katanya.
Komentar menteri dalam negeri ini muncul di tengah-tengah laporan media bahwa para mujahidin Taliban yang telah aktif di Afganistan dan Pakistan sedang bermaksud memperluas operasi mereka ke dalam Kashmir selama pemilihan umum bulan ini.
Sementara itu, 15 orang menjadi korban akibat tembakan peluru karet dan gas air mata dari polisi untuk membubarkan para pemrotes anti-pemilu di ibukota Kashmir Srinagar dan kota utara Baramulla pada Jumat (10/4).
India dan Pakistan telah lama bertarung. Dua dari tiga peperangan yang terjadi antara kedua negara tersebut bermula dari masalah sengketa tanah kaum muslimin di Kashmir. (Althaf/arrahmah.com)