JOS (Arrahmah.com) – Sebuah kelompok Islam yang dulu bernama Boko Haram mengaku bertanggungjawab atas pemboman di malam Natal dan serangan ke beberapa gereja di Nigeria yang menewaskan sedikitnya 38 orang, kelompok ini mengancam akan melancarkan serangan baru lainnya untuk membalas kekerasan dan penganiayaan terhadap Muslim lokal.
Perang agama telah menewaskan lebih dari 500 orang pada tahun ini di beberapa wilayah di Nigeria. Sebelumnya otoritas telah menyalahkan Boko Haram untuk beberapa serangan pada pekan lalu.
“Karena itu kami meneruskan serangan kami kepada para kafir dan sekutu mereka dan semua orang yang telah membantu mereka,” ujar kelompok tersebut yang mengatakan telah berganti nama, namun kami belum mengetahui nama baru mereka.
Dua bom meledak di dekat pasar terbesar di Jos di mana orang-orang tengah berbelanja di menit-menit terakhir sebelum Natal pada Jumat (24/12/2010). Ledakan ketiga menghantam daerah utama Kristen di Jos sedang yang keempat di sebuah jalan besar di wilayah tersebut. Pejabat Nigeria mengatakan sedikitnya 32 orang tewas dalam ledakan.
Pada hari yang sama, dua gereja di utara kota Maiduguri diserang, menewaskan sedikitnya enam orang. Otoritas mengatakan pendeta Baptis dan dua anggota paduan suara yang tengah mempersiapkan diri menyambut Natal termasuk korban tewas.
Kelompok ini dianggap telah “habis” oleh otoritas Nigeria pada tahun 2009. Otoritas Nigeria menyerang mereka, menghancurkan masjid menjadi puing-puing, membunuh para anggotanya dan menangkap pemimpinnya yang akhirnya meninggal dunia dalam tahanan polisi.
Namun setahun kemudian, Maiduguri dan desa-desa lainnya menjadi saksi kebangkitan mereka. Polisi Nigeria khawatir bahwa kelompok ini menangkap perhatian Al-Qaeda cabang Afrika Utara (AQIM), namun masih belum jelas apakah ada keterlibatan atau link resmi antara AQIM dan kelompok ini.
Boko Haram mengatakan telah merubah namanya menjadi “Organisasi Pengikut Ajaran Nabi Muhammad dan Pemenang Islam dan Perang Suci”.
Nigeria berpenduduk 150 juta orang di mana di wilayah utara didominasi Muslim dan selatan didominasi Kristen.
Pemerintah negara Plateau dimana Jos menjadi ibukota negara, dikuasai oleh politikus Kristen yang memblokir Muslim untuk diakui secara legal sebagai warga negara. Mereka mengunci banyak pekerjaan penting untuk kaum Muslim seperti industri pariwisata dan pertambangan timah yang akhirnya runtuh dalam dekade terakhir. (haninmazaya/arrahmah.com)
* gambar : korban tewas dalam serangan militer dan polisi Nigeria terhadap Boko Haram