ATANI (Arrahmah.id) – Konvoi staf kedutaan besar Amerika Serikat (AS) ditembaki di bagian tenggara Nigeria, menyebabkan dua karyawan dan dua petugas polisi tewas.
Orang-orang bersenjata juga menculik tiga orang -seorang sopir dan dua polisi lainnya- dalam serangan pada Selasa (16/5/2023) di dekat kota Atani, Negara Bagian Anambra, Nigeria.
Upaya penyelamatan dan pemulihan masih terus dilakukan, menurut juru bicara polisi di Anambra, Ikenga Tochukwu, seperti dilaporkan Al Jazeera.
“Para penjahat membunuh dua anggota Kepolisian dan dua staf Konsulat, dan membakar tubuh mereka serta kendaraan mereka,” kata Ikenga, dengan mencatat bahwa daerah tersebut dikenal dengan kekerasan separatis.
Dia juga menyatakan penyesalannya bahwa konvoi tersebut memilih untuk “memasuki negara bagian tanpa meminta bantuan polisi di daerah tersebut atau badan keamanan mana pun”. Penegak hukum, katanya, baru tiba setelah para penyerang melarikan diri.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby secara singkat membahas insiden tersebut pada konferensi pers di Gedung Putih pada Selasa, dan menegaskan bahwa “tampaknya kendaraan konvoi AS diserang”.
“Apa yang dapat saya katakan adalah bahwa tidak ada warga negara AS yang terlibat, dan oleh karena itu tidak ada warga negara AS yang terluka,” kata Kirby. Dia mengindikasikan bahwa AS mengetahui adanya korban jiwa.
Departemen Luar Negeri AS kemudian mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa staf diplomatiknya “bekerja sama dengan dinas keamanan Nigeria untuk menyelidiki”.
“Keamanan personil kami selalu menjadi yang terpenting, dan kami melakukan tindakan pencegahan yang ekstensif ketika mengatur perjalanan ke lapangan,” kata Departemen Luar Negeri AS.
Serangan itu terjadi di sepanjang jalan utama sekitar pukul 15:30 waktu setempat. Polisi di Anambra telah mengindikasikan bahwa mereka yakin kelompok separatis bertanggung jawab atas serangan tersebut sebagai bagian dari kampanye kekerasan yang terus meningkat. (haninmazaya/arrahmah.id)