TRIPOLI (Arrahmah.id) – Tembakan terdengar di ibukota Libya, Tripoli Senin pagi (29/5/2023) setelah berjam-jam pertempuran antara dua kelompok bersenjata yang keduanya bersekutu dengan pemerintah yang terpecah yang didukung PBB, petugas medis dan media setempat melaporkan.
Beberapa warga di Tripoli terluka ringan dalam bentrokan yang dimulai Ahad malam (28/5) dan menyebar ke beberapa lingkungan.
Kedua milisi yang tengah bersaing- Pasukan Al-Raada dan Brigade 444, keduanya setia kepada pemerintah sementara Perdana Menteri Abdulhamid Dbeibah yang berbasis di Tripoli – bentrok terjadi setelah seorang anggota Brigade 444 ditangkap.
Televisi Libya dan media online menayangkan video pertempuran yang diunggah online oleh pengguna media sosial.
Seorang pria lanjut usia “terluka di lengannya oleh pecahan peluru saat dia melarikan diri dari rumahnya di Ain Zara dengan mobil”, kata Layanan Penyelamatan Tripoli di halaman Facebook-nya, juga mengutuk kerusakan ambulans selama baku tembak.
Pada Ahad (28/5), kendaraan lapis baja dan pesawat tempur terlihat dikerahkan di Jalan Jrabra, kawasan komersial yang sibuk di timur ibu kota, dan distrik pemukiman pusat Ras Hassan.
Setelah jeda pertempuran, tembakan senjata berat dan ringan terdengar, bersama dengan sirene ambulans, di pinggiran timur Ain Zara dan Fornaj hingga pukul 03.00 (01.00 GMT) Senin (29/5), menurut seorang koresponden AFP.
Universitas Tripoli mengatakan Senin (29/5) bahwa pihaknya terpaksa “menutup pintunya” dan menangguhkan ujian sebagai tindakan pengamanan.
Pertempuran dilaporkan dihentikan setelah intervensi kelompok bersenjata lain yang bertanggung jawab atas keamanan, Badan Pendukung Stabilisasi.
Libya terpecah antara pemerintah Dbeibah yang didukung PBB di barat dan satu lagi di timur yang didukung oleh orang kuat di militer Khalifa Haftar.
Negara kaya minyak itu jatuh ke dalam kekacauan bertahun-tahun setelah pemberontakan yang didukung NATO menggulingkan dan membunuh orang nomor satu negara itu pada 2011, Muammar Khadafi.
Agustus lalu, 32 orang tewas dan 159 luka-luka di Tripoli ketika kelompok pendukung pemerintah yang didukung Haftar bertempur melawan pasukan Dbeiba.
Pertempuran Tripoli terbaru terjadi setelah serangan pesawat tak berawak yang diperintahkan oleh pemerintah Dbeibah di dekat kota barat Zawiya, yang diklaim sebagai sasaran yang terkait dengan penyelundupan bahan bakar dan narkoba serta perdagangan manusia.
Pada Ahad (28/5), serangan pesawat tak berawak menewaskan sedikitnya dua orang, keponakan legislator Ali Bouzribah, dari saingan parlemen timur, yang rumahnya dilaporkan terkena serangan tiga hari sebelumnya. (zarahamala/arrahmah.id)