BERLIN (Arrahmah.com) – Pengadilan Berlin mengizinkan aksi demonstrasi provokatif kelompok sayap kanan Jerman pada perayaan Idul Fitri. Kelompok anti-Islam itu menggelar aksi demonstrasi di masjid-masjid dengan membawa gambar kartun Nabi Muhammad.
“Kami sudah bicara dengan kedua kelompok untuk menekan munculnya kerusuhan,” kata kepolisian Berlin, Michael Gassen, kepadaThe Local. “Kami sudah bicara dengan komunitas Muslim dan mereka berjanji tidak akan terpancing provokasi.”
Pengadilan Berlin mengabulkan permintaan kelompok Pro Deutschland menggelar aksi demonstrasi dengan membawa gambar kartun Nabi Muhammad hasil karya kartunis Denmark. Pada 2005 lalu, gambar kartun tersebut memantik aksi protes Muslim di sejumlah negara.
Pengadilan menolak komplain tiga organisasi masjid atas rencana demonstrasi tersebut. Pengadilan menilai kartun tersebut merupakan bagian dari kebebasan seni dan tidak menyerang kelompok agama tertentu.
Pro-Deutschland menggelar aksi demonstrasinya bertepatan dengan Muslim Jerman merayakan Idul Fitri. Mereka yang terdiri dari 70 demonstran itu menggelar aksinya di tiga masjid di Berlin dengan membentangkan slogan: ‘Islam bukan bagian dari Jerman. Hentikan Islamisasi’.
Begitulah kalau umat Islam sebagai minoritas. Tapi jika umat Islam yang mayoritas, maka warga yang minoritas memperoleh toleransi dan hidup aman. Jadi, jika beberapa waktu lalu Barat menuding umat Islam di Indonesia intoleran (tidak toleran), itu sesungguhnya menunjuk diri mereka sendiri! (rol/arrahmah.com)