STOCKHHOLM (Arrahmah.com) – Persatuan kelompok anti-Islam dan sayap kanan Eropa menggelar kampanye di Stockholm, Swedia pada hari Sabtu (4/8/2012) untuk menentang pengenalan Syariah Islam di Eropa dan Amerika Serikat.
“Stockholm dipilih untuk persatuan Kontra Jihad Global karena seorang warga Swedia kelahiran Irak, Taimour Abdulwahab al-Abdaly, yang melakukan perjalanan ke pusat Stockholm pada 11 Desember 2010 dengan tujuan melakukan pembunuhan masal,” kata salah satu kelompok anti-Islam dalam sebuah pernyataan, dikutip koran lokal.
Kampanye ini direncanakan oleh kelompok fasis anti-Islam Liga Pertahanan Inggris (EDL) yang getol menggelar aksi-aksi islamofobia yang provokatif.
EDL juga mengundang beberapa kelompok anti-Islam lainnya termasuk Liga Pertahanan Swedia (SDL), kelompok rasis yang beranggotakan wanita.
Meskipun aksi mereka terhitung gagal karena sedikitnya jumlah, dengan percaya diri mereka menyebut diri mereka sebagai ‘para pejuang kebebasan’ yang bersatu untuk melawan jaringan jihad dan islamisasi di Eropa dan Amerika.
Seorang ahli di kelompok ekstrimis sayap kanan Inggris dari Nottingham University Mattew Goodwin mengatakan bahwa pertemuan Stockholm ini adalah ‘kepentingan strategis’ meskipun para hadirinnya sedikit. “Yang datang adalah tokoh-toko yang cukup signifikan dalam gerakan anti-Jihad. Ini menandakan memperkuat jaringan diantara kelompok-kelompok anti-Jihad dan anti-Muslim di Eropa dan Amerika Serikat,” klaim dia.
Pemimpin EDL Stephen Lennon, yang menyebut dirinya Tommy Robinson dan mendanai EDL selama tiga tahun, mengatakan bahwa perkumpulan mereka adalah untuk sharing sumber daya dan koordinasi strategi.
“Aksi ini tentang sharing ideologi, sharing sumber daya, bekerja bersama dalam setiap cara yang kita dapat lakukan selama 12 bulan kedepan dengan tujuan untuk menyoroti ‘kebenaran’, kebenaran tentang Islam (maksudnya mendiskreditkan Islam -red),” kata dia kepada Reuters.
Sementara itu aksi mereka ini ditolak keras oleh kelompok anti-rasis Eropa, mengingat ekstrimis EDL mendukung aksi Anders Breivik yang membunuh sekitar 77 orang di Norwegia dalam aksi terorisnya, mereka menggelar aksi serupa untuk menentang orang-orang fasis itu. (siraaj/arrahmah.com)