AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Kelompok anti Islam dari seluruh Amerika Serikat (AS) sedang merencanakan konferensi di Detroit pada hari Ahad (29/4/2012) untuk membicarakan tentang apa yang mereka sebut penuntutan wanita dalam Islam atau ‘hak asasi wanita’, pesan yang terkesan baik namun mengandung keburukan, pesan tersebut ditolak oleh Muslim AS karena mempromosikan kebencian.
“Kami berdiri untuk hak asasi wanita seperti Jessica Mokdad,” kata Pamella Geller dari New York, penyelenggara konferensi yang ditujukan untuk melawan Islam, seperti dilansir Detroit Free Press.
Konferensi itu bertema “Konferensi Jessica Mokdad dalam pembunuhan kehormatan”, Mokdad adalah Muslimah (20) yang dibunuh di Warren tahun lalu. Kasusnya dijadikan tema untuk konferensi tersebut untuk membuat citra buruk tentang Islam.
Menurut catatan jaksa, kematian Mokdad tidak terkait dengan Islam atau budaya.
“Ini bukan kasus berdasarkan kehormatan,” kata Macomb County, Asisten jaksa Bill Cataldo.
Cataldo yakin bahwa motif dibalik pembunuhan Mokdad adalah fakta bahwa ayah tirinya, Rahim Alfetlawi, telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.
Alfetlawi takut mungkin Mokdad akan menyebarkan kepada publik tentang pemerkosaan itu, dan karena itu dia membunuhnya, kata Cataldo.
“Bukti menunjukkan bahwa motif sungguh bukan masalah agama atau budaya,” “Ini tentang kekuatan, kendali dan perkosaan.”
Dalam respon untuk konferensi anti-Islam tersebut, Muslim dari komunitas Arab-Amerika berencana akan mengadakan konferensi terpisah di dekat Detroit untuk berbicara melawan fanatisme kelompok anti-Islam.
“Kelompok ini tidak dapat kita abaikan dan ini adalah waktu untuk berdiri dan mengeluarkan suara lantang dan jelas, dalam menentang divisi politik dan kebencian,” kata Zogby, penyelenggara konferensi bertema “Menolak Islamofobia : Sebuah komunitas berdiri melawan kebencian” yang bertujuan untuk melawan kelompok anti-Islam.
Muslim setempat mengkritik para penyelenggara konferensi anti-Islam dengan mengatasnamakan kasus Mokdad untuk mempromosikan diri mereka.
“Sebagai seorang wanita Muslim, saya berdiri dengan bangga dengan keyakinan saya,” kata Suehaila Amin, presiden dari Klub Warisan Lebanon-Amerika di Dearborn, yang berencana untuk berbicara pada konferensi hari ini.
Survei di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa mayoritas orang Amerika tahu sedikit tentang Islam. (siraaj/arrahmah.com)