SANA’A (Arrahmah.com) – PBB memperingatkan pada Rabu (19/8/2015) bahwa kelaparan di Yaman terus berkembang, di mana setengah juta anak-anak menderita gizi buruk dan menekankan akses ke daerah-daerah yang dilanda perang.
Negara miskin Yaman kian terpuruk sejak Maret lalu ketika koalisi pimpinan Saudi melancarkan serangan udara terhadap militan Syiah yang didukung Iran, Houtsi. Konflik meninggalkan Yaman di ambang kelaparan di daerah-daerah pertempuran.
“Semua tanda-tanda yang akan membawa kita pada definisi kelaparan, sebenarnya berkembang di depan mata kita,” ujar direktur eksekutif WFP (Program Pangan Dunia), Ertharin Cousin kepada para wartawan di Kairo setelah misi tiga hari ke Yaman seperti dilansir Middle East Online. Cousin menyeru akses langsung dan teratur untuk pekerja bantuan WFP untuk memasuki daerah-daerah konflik.
“Jika kita tidak mendukung pasar komersial dengan memastikan bahwa pelabuhan dibuka, jika kita tidak melihat peningkatan pasokan donor, kita menghadapi badai yang sempurna di Yaman,” ujarnya.
“Pasar tidak memiliki makanan pokok yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk. Komunitas kemanusiaan tidak memiliki akses atau dana yang diperlukan.”
Studi WFP menunjukkan bahwa ketahanan pangan untuk 1,3 juta pengungsi Yaman telah dimiliki WFP namun pertempuran membuat sulit pengiriman dan sangat berbahaya.
Lebih dari 1,2 juta anak menderita kekurangan gizi akut sedang hingga setengah juta anak mengalami gizi buruk. (haninmazaya/arrahmah.com)