PALESTINA (Arrahmah.com) – Pelayanan kesehatan di rumah sakit anak-anak di Gaza akan ditangguhkan selama lebih dari satu hari karena kurangnya bahan bakar untuk daya generatornya, ungkap Departemen Kesehatan wilayah Palestina yang terkepung dalam sebuah pernyataan pada Rabu (23/11/2016).
Kementerian itu mengatakan bahwa rumah sakit anak-anak Al-Durrah ini akan berhenti beroperasi karena kekurangan daya, menambahkan bahwa rumah sakit lain di seluruh Gaza menghadapi risiko yang sama, lansir Ma’an.
Lebih lanjut mereka memperingatkan konsekuensi mengerikan dari kekurangan bahan bakar pada kehidupan pasien yang bergantung pada peralatan listrik dan elektronik.
Bahkan pada kapasitas penuh, jaringan listrik Mesir dan “Israel”, bersama-sama dengan pembangkit listrik satu-satunya Gaza, gagal untuk menutupi kebutuhan energi Jalur Gaza dan hanya memberikan energi untuk penduduk Gaza selama delapan jam setiap hari.
Blokade “Israel”, yang membatasi jumlah bahan bakar yang diizinkan masuk ke wilayah Palestina, juga telah menghambat kemampuan untuk memperbaiki infrastruktur Gaza yang rusak setelah serangan “Israel” yang menghancurkan pada tahun 2014.
Pembangkit listrik Gaza belum berjalan dengan kapasitas penuh dalam beberapa tahun, wilayah ini telah mengalami kekurangan listrik yang parah selama bertahun-tahun, memperburuk kondisi hidup yang sudah mengerikan di wilayah Palestina yang kecil, membuat PBB pada tahun 2015 memperingatkan bahwa Gaza bisa menjadi “tak layak huni” pada tahun 2020 mendatang.
Sementara itu, Bank Dunia mengatakan pada hari Rabu bahwa kurangnya akses listrik sangat menghambat proyek infrastruktur untuk mengatasi akses ke air bersih Jalur Gaza.
(banan/arrahmah.com)