ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pemerintah Islamabad terancam. Mereka sudah meningkatkan tingkat kewaspadaan di ibu kota Pakistan menjadi “sangat waspada”, mengingat munculnya berbagai serangan perlawanan dari Taliban yang semakin meningkat dan menguat akhir-akhir ini.
Sekolah dan beberapa perusahaan asing ditutup pada Jumat (10/4) di ibu kota serta di beberapa daerah lainnya karena pihak kepolisian akan meningkatkan aksi keamanannya.
Penutupan kelas yang tidak diumumkan ini membuat para orang tua juga para mahasiswa ketika mereka mengetahui bahwa pintu sekolah/kampus yang mereka datangi tertutup. Personil keamanan pun telah disebarkan di semua kawasan pendidikan di Islamabad.
Sementara itu, kedutaan besar AS mengatakan layanan konsular rutin pun ikut ditutup di ibu kota Pakistan pada Jumat (10/4) karena kondisi keamanan semakin menegang.
“Kami menasehati staf kedutaan besar menghindari rumah makan, hotel, pusat berbelanja dan tempat publik lain,” kata juru bicara kedutaan besar AS Lou Fintor.
Pihak keamanan melakukan pemeriksaan berdasarkan laporan bahwa Taliban menarik diri dari kesepakatan damai di wilayah barat laut dan perjuangan Taliban telah mendekati Islamabad.
Para mujahidin yang sangat mengecam dan menentang keputusan pemerintah Pakistan yang memihak Amerika Serikat dalam perangnya ‘melawan teror’ telah melakukan serangkaian pemboman dan serangan lainnya di Pakistan.
Presiden AS Barack Obama dalam strategi barunya sudah meletakkan Pakistan sebagai pusat perjuangan melawan Taliban dan Al-Qaeda.
Kekhawatiran terhadap bangkitnya kekuatan para mujahidin ini menyebabkan Obama mempropagandakan Al-Qaeda dan sekutunya sebagai kanker yang menggerogoti tubuh Pakistan dari di dalam dan memperingatkan bahwa Pakistan harus membuktikan janjinya untuk menyingkirkan para mujahidin dari atas tanah Pakistan. (Althaf/arrahmah)