JAKARTA (Arrahmah.id) – Ketum Partai Ummat, Dr. Ing. Ridho Rahmadi, M.Sc mengaku sangat khawatir soal pusat data nasional (PDN) yang diserang.
Melalui akun X-nya, Sabtu (29/6/2024), Ridho Rahmadi menyampaikan lima kekhawatirannya.
Pertama, Ridho khawatir kapasitas Kemkominfo jauh dari cukup untuk mengelola pusat data sekelas Pusat Data Nasional.
Kedua, Ridho mengatakan serangan ransomware Brain Cipher bisa jadi melibatkan broker untuk membuka pintu akses ke dalam sistem pusat data nasional sehingga bisa disusupi.
“Ketiga, serangan tersebut meminta tebusan 8 juta dolar Amerika, yang jumlah ini adalah relatif lebih besar ketimbang tebusan yang biasa diminta, bisa jadi serangan tersebut melibatkan affiliator lokal yang membantu menginformasikan kepada grup Brain Chiper, bahwa data yang mereka curi adalah data-data penting pemerintahan Indonesia,” terang Ridho.
“Keempat, yang lebih saya khawatirkan adalah, baik broker dan affiliator yang saya sebutkan tadi, itu adalah orang dalam pemerintahan,” lanjutnya.
Jika itu benar terjadi, ujar Ridho, maka serangan kepada PDN kemarin itu adalah pesanan dari dalam.
“Kelima, pesanan siapa dan untuk apa? Bisa jadi ini adalah pesanan dari kelompok-kelompok tertentu yang ingin menghilangkan data-data penting, yang berbahaya bagi mereka, jika data tersebut dipublikasikan. Saya bisa jadi salah. Tapi yang saya sampaikan ini, bisa jadi juga benar adanya,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)