MEIKHTILA (Arrahmah.com) – Massa anti-Muslim mengamuk di tiga kota jantung Myanmar yang didominasi Budha selama akhir pekan lalu, menghancurkan masjid dan membakar puluhan rumah.
Presiden Thein Sein telah menyatakan keadaan darurat di pusat Myanmar pada Jum’at (22/3/2013) dan mengerahkan pasukan ke kota terparah, Meikhtila, di mana 32 orang tewas dan 10.000 penduduk yang kebanyakan Muslim harus mengungsi. Tetapi bahkan ketika tentara dikerahkan untuk memulihkan ketertiban setelah kekerasan berhari-hari di mana ekstrimis Budha bersenjata membakar kota Muslim, kerusuhan menyebar ke selatan menuju ibukota, Naypyitaw.
Sebuah penduduk Muslim dari Tatkone, sekitar 80 km dari selatan Meikhtila, mengatakan melalui sambungan telepon bahwa sekelompok orang sekitar 20 orang merampok sebuah masjid pada ahad malam, melempari dengan batu dan menghancurkan jendela Masjid sebelum tentara melepaskan tembakan untuk mengusir mereka, seperti dilansir Kuwait Times.
Berbicara dalam kondisi anonim karena alasan keamanan, ia mengatakan ia percaya para pelaku tidak berasal dari Tatkone. Sehari sebelumnya, massa yang lain membakar sebuah Masjid dan 50 rumah di kota Yamethin, lapor televisi pemerintah. Bangunan Masjid lainnya juga dihancurkan di Lewei, lebih jauh ke selatan. Tidak jelas siapa yang berada di balik kekerasan dan tidak ada bentrokan atau korban yang dilaporkan di tiga kota itu. Kekerasan serupa mengguncang negara bagian Rakhine pada akhir tahun lalu, menewaskan ratusan orang dan membuat 100.000 penduduk setempat harus melarikan diri dari rumah mereka. Etnis Muslim Rohingya yang hidup di negara bagian Rakhine mengalami diskriminasi oleh Budha Rakhine.
Muslim Rohingya secara luas direndahkan dan mereka tidak diakui sebagai warga negara Myanmar. Sebaliknya, populasi Muslim di Myanmar tengah sejauh ini tidak mengalami diskriminasi serupa yang dialami oleh Muslim Rohingya.
Munculnya konflik di luar negara bagian Rakhine mengindikasikan sentimen anti-Muslim meningkat tajam di Myanmar.Pada Ahad (24/3), Vijay Nambiar, penasehat khusus PBB di Myanmar, mengunjungi warga pengungsi dan menyerukan pemerintah untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Muslim di Meikhtila yang menunjukkan kenaikan sekitar 30 persen dari jumlah penduduk kota, tampaknya telah menanggung beban kehancuran yang sangat berat. Setidaknya sekitar 5 Masjid dibakar dari Rabu sampai Jum’at dan kebanyakan rumah atau toko yang dibakar adalah milik Muslim. (haninmazaya/arrahmah.com)