DARAA (Arrahmah.com) – Provinsi Daraa telah menyaksikan gelombang kekerasan sejak awal tahun ini, di tengah pengerahan pasukan rezim Asad ke beberapa wilayah di wilayah selatan Suriah.
Menurut laporan terbaru dari provinsi Daraa, pasukan rezim Asad dalam keadaan siaga tinggi setelah serangkaian serangan terkoordinasi diluncurkan oleh sel-sel tidur milik Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan sekutunya, lansir AMN (29/1/2021).
Peristiwa di Daraa ini terjadi setelah pembunuhan gubernur kota oleh sekelompok penyerang, yang diyakini merupakan sel-sel tidur FSA.
Kekerasan terbaru ini telah mendorong Angkatan Bersenjata Rusia untuk terlibat di Suriah selatan, ketika mereka berusaha untuk merundingkan perjanjian damai antara pejuang oposisi dan pasukan rezim Asad.
Namun, semua upaya untuk meredakan ketegangan di Suriah selatan telah gagal sejauh ini, dengan semua pihak menolak untuk tunduk pada tuntutan pihak lain.
Di antara tuntutan dari rezim Suriah adalah pengusiran para komandan FSA yang dituduh merencanakan serangan. Menurut laporan dari Daraa, rezim sedang berusaha untuk mengangkut para komandan ini ke provinsi Idlib, serupa dengan pengaturan sebelumnya yang dibuat dengan pejuang FSA dan Hai’ah Tahrir Syam (HTS) pada musim panas 2018. (haninmazaya/arrahmah.com)