DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sekurangnya 21 warga sipil, enam aparat keamanan, dan dua orang yang diklaim sebagai pembelot tewas dalam kekerasan yang berlangsung pada hari Senin (30/1/2012) di seluruh penjuru Suriah, Observatorium HAM Suriah menyatakan.
Sementara di dekat ibukota, pasukan berusaha memasuki Rankus yang terletak 40 kilometer sebelah utara Damaskus, setelah menembakkan sejumlah mortar dalam aksi pengepungan yang berlangsung selama enam hari terakhir.
Pihaknya menyatakan 17 warga sipil terbunuh di Homs. Pasukan keamanan menyerbu kota tersebut, menewaskan enam orang anggota keluarga dan seorang gadis muda, yang terkena tembakan dari sebuah pos pemeriksaan di distrik Al-Karm Zeitun.
Warga sipil lain tewas oleh tembakan di Karm Al-Zeitun, dan satu di lingkungan Al-Khalidiyeh, yang juga terletak di Homs.
Empat warga sipil dilaporkan tewas di distrik Qussur, sementara yang lain dihantam oleh machinegun di Baba Amro dan seorang pria ditembak mati oleh penembak gelap di kota kuartal Iran, Wadi.
Seorang pemuda ditembak mati di kota Qusseir di Provinsi Homs, kata Observatorium.
Kelompok itu pun menyatakan bahwa para penyerang tak dikenal menewaskan seorang dokter di Shammas, sementara kantor berita pemerintah mengatakan Dr Mustapha Safar ditembak mati oleh “kelompok teroris.”
Secara terpisah, tentara pemberontak “menyerang sebuah minibus yang membawa enam petugas keamanan dalam perjalanan mereka untuk melakukan penangkapan di Hirak, menewaskan semua penumpang,” kata Observatorium, dalam laporan yang diterima di Nicosia.
Pasukan pemerintah menanggapi dengan mengerahkan dua tank yang menembak dan menewaskan tiga warga sipil di kota selatan Daraa, katanya.
Di tempat lain di provinsi Daraa, dalam aksi pemberontakan 10-bulan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad, seorang warga sipil tewas akibat tembakan membabi buta di kota Saida.
Dekat ibukota, Observatorium dan sejumlah aktivis di lokasi kejadian mengatakan para pembelot keluar dari Rankus ketika tentara bergerak masuk dan melancarkan serangan. Dalam insiden itu, dilaporkan dua nyawa desertir melayang dan puluhan warga sipil mengalami cedera.
Di pinggiran timur Irbin dan Hammuriyeh, para penembak jitu “menembak segala sesuatu yang bergerak,” kata pengawas.
Bentrokan bersenjata juga meletus antara tentara dan tentara pemberontak di Hirak, Khirbet Ghazaleh dan Saida, serta di Nassib, sebuah desa di perbatasan dengan Yordania.
Sementara itu, kantor berita resmi Suriah mengklaim “kelompok teroris” menyerang sebuah pipa gas di provinsi Homs, dekat perbatasan dengan Lebanon.
Kota Suriah telah mengalami kekurangan energi dalam beberapa minggu ini, dan yang berwenang menyalahkan “kelompok teroris bersenjata.”
Sejak pertengahan Maret, rezim Assad telah menghadapi gerakan protes yang belum pernah terjadi sebelumnya. PBB memperkirakan pada awal Januari bahwa lebih dari 5.400 orang telah tewas dalam tindakan kekerasan yang dilakukan rezim terhadap para terhadap perbedaan pendapat berikutnya. (althaf/arrahmah.com)