Ala’a, 10 TAHUN
Ketika geranat-geranat mulai berjatuhan aku berlari. Aku berlari dengan kencang. Aku berlari dan menangis di waktu bersamaan.
Ketika kami dibombardir, kami tak memiliki apapun. Tak ada makanan, tak ada air, tak ada maianan, tak ada apapun. Tidak ada cara untuk membeli makanan, pasar-pasar dan toko-toko telah dibom.
Setelah itu kami pulang ke rumah. Untuk memasak makanan kami yang terakhir kami makan hanya sekali dalam sehari.
Ayahku pergi tanpa makanan selama berhari-hari karena makanannya tak mencukupi. Aku ingat aku pernah melihatnya menali perutnya dengan sebuah tali untuk mengurangi rasa laparnya.
Suatu hari beberapa orang laki-laki bersenjata masuk ke dalam rumah kami. Mereka mengambil makanan kami, membuangnya ke lantai, dan menginjakny, hingga makanan itu menjadi sangat kotor untuk di makan. Maka kami tak memiliki apapun. Segera kami datang ke sini.
Diterjemahkan dari UNTOLD ATROCITIES (The story of Syria’s Children) written by Save the Children organization
(siraaj/arrahmah.com)