JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebuah esai foto diterbitkan oleh Michelle Siu di Time Magazine yang mendokumentasikan masalah meningkatnya jumlah anak-anak yang merokok di Indonesia, pada Senin 18 Agustus 2014.
Penyelidikan lebih lanjut yang terungkap dari cuplikan film online menunjukkan anak balita berusia dua tahun yang kecanduan menghisap dua bungkus rokok sehari.
Siu menyatakan, “Ekonomi Indonesia tergantung pada industri tembakau yang telah terbukti sangat menguntungkan. Banyak orang Indonesia yang memiliki mata pencaharian dari pertanian tembakau dan dikelilingi oleh rokok sejak usia dini. Peraturan merokok di Indonesia sangat sedikit dan tersebar, dan tidak jarang melihat anak-anak merokok di dalam bus umum dalam perjalanan mereka menuju dan dari sekolah. “
Komentar
Sifat kejam dan tidak bermoral dari globalisasi kapitalis dan bagaimana taktik vampir yang mengeksploitasi dan menghisap sumber daya umat hingga kering adalah bukan hal yang mengejutkan bagi kita. Namun, fakta bahwa para pemimpin Muslim, seperti di Indonesia, tulis hizbuttahrir.or.id, menandatangani kontrak izin untuk perusahaan-perusahaan mafia untuk menyiksa kita dan bahkan membuat keuntungan besar di atas kerugian kita adalah hal yang tidak dapat didamaikan dengan cara apapun.
“Sulit bagi Pemerintah untuk benar-benar mengatur industri ini,” kata Siu. “Ini adalah sesuatu yang darinya mereka mendapat banyak uang.”
Di Indonesia, iklan rokok merajalela. Salah satu papan reklame iklan terbaru dan sangat ofensif telah ditampilkan dalam bahasa Indonesia yang menampilkan dua pemuda yang berada di pintu bus yang bergerak dan berpegangan pada seorang teman yang tertinggal. Slogan yang ditampilkan adalah, “Mati adalah lebih baik daripada meninggalkan teman. Sampoerna (nama merek rokok) adalah seorang teman yang keren.”
Astagfirullah! Pemerintah jelas berkolusi dengan perusahaan-perusahaan Barat untuk menghancurkan moral dan fisik remaja kita! Kaum Muslim tidak pernah dapat mempromosikan cinta dan keterikatan dari dunia materi dan kesenangan di atas cinta kepada Nabi saw.) dan menjadi hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dengan terang-terangan Pemerintah Indonesia mengabaikan masa depan yang produktif pemuda Islam yang kuat sehingga berada dalam bahaya besar dengan epidemic merokok ini. Hal ini bertentangan dengan sudut pandang Islam tentang visi pemuda sebagai pemenang dari kebenaran dan perilaku yang baik serta menjadi pembela al-Quran dan as-Sunnah dan pembela masa depan kebijakan luar negeri Daulah. Khilafah pada masa lalu memelihara potensi besar pemuda dengan berinvestasi dalam sistem pendidikan kelas dunia yang menghasilkan panutan seperti Imam Syafi’i yang menjadi seorang cendekiawan Islam pada usia 10 tahun. Khilafah pada masa depan tidak akan menerima pengorbanan bayi-bayi yang tidak bersalah demi keuntungan serakah para pedagang. Khalifah mendatang akan takut kepada Allah SWT, memahami dengan seksama tanggung jawab untuk menjaga urusan umat dan tidak pernah membiarkan kekuatan asing untuk memiliki kontrol atas pikiran umat yang paling berharga dan mudah dipengaruhi. Hanya dengan kembalinya Khilafah para pemuda kita akan terlindung dari bahaya membuang-buang waktu dan kebiasaan adiktif yang melemahkan Anda dalam setiap aspek kehidupan. Insya Allah, segera dunia akan melihat penggantian para pemimpin yang bobrok akhlaq-nya, yang tunduk pada dolar serta menghina al-Quran dan as-Sunnah. Dengan kembalinya sistem Allah, umat Muhammad saw. Akan kembali berada dalam masyarakat yang mempromosikan dan meninggikan keutamaan Islam bagi generasi muda kita dengan kesalihan, ketajaman dalam berpikir dan karakter yang baik di bawah para penguasa yang mengikuti firman Allah SWT.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ يَمِينُهُ مَا تُنْفِقُ شِمَالُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Nabi saw. pernah bersabda, “Ada tujuh orang yang Allah akan beri naungan pada hari ketika tidak ada naungan kecuali Naungan-Nya. Mereka adalah penguasa yang adil; pemuda yang dibesarkan untuk menyembah Allah; seorang yang hatinya terpaut pada masjid; dua orang yang saling mencintai yang bertemu dan berpisah satu sama lain karena Allah; seorang laki-laki yang digoda oleh seorang wanita cantik yang memiliki status yang tinggi tapi dia menolaknya dengan mengatakan: saya takut kepada Allah; seseorang yang menghabiskan beramal dan menyembunyikannya sedemikian rupa sehingga tangan kanannya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kirinya; dan orang yang ingat kepada Allah ketika sendiri dan dia menangis.”
[Ditulis untuk Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir oleh Imrana Mohammed,
Anggota Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir;
28 Syawal 1435, 24/8/2014]
(azm/arrahmah.com)