JAKARTA (Arrahmah.com) – Kaifa halukum muslim Indonesia? Ayyuhal mujahidun al kirom! Ini ada korban mati tanpa luka tembak Densus 88, namun kepalanya remuk, kepala bagian kiri termasuk matanya hancur hingga telinga pecah dan ada jahitan, mata kanan ringsek ke belakang. Demikian menurut kesaksian dan sumber yang berada di RS Sukanto Jakarta Timur, Kamis 23 Mei 2013.
Dalam laporan The Islamic Study and Action Center (ISAC), kepada redaksi arrahmah.com, itu adalah kondisi jenazah ustadz Harun alias Bayu Setianto yang meninggal dunia dalam penggerebekan Densus 88 Mabes Polri di rumah kontrakan di Dusun Kembaran, Desa Ungaran, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Kamis, 9 Mei 2013.
Ternyata tidak hanya jenazah Basari yang tidak ditemukan luka tembak di tubuhnya, jenazah ustadz Harunpun demikian adanya.
Jenazah tiba kampung halamannya Desa Hadipolo Rt 5 Rw I Kecamatan Jekolo Kabupaten Kudus pada hari Jumat 24 Mei 2013 sekitar pukul 03.00 WIB. Selanjutnya, jenazah disholatkan di masjid Baitul Makmur lalu dibawa ke Makam Umum Ploso yang berjarak sekitar 500 meter dari kediaman Bayu dengan diiringi ratusan orang yang merupakan rekan dan kerabat Bayu serta beberapa warga desa setempat. Sepanjang perjalanan takbir berkumandang.
Spanduk bertuliskan “Ahlan Wa Sahlan Kafilah Syuhada Ustaz Harun atau Bayu Setianto Rohimahullah. Semoga Allah SWT menerimanya sebagai syuhada” juga ikut menyambut kedatangan Bayu. Ada juga spanduk bertuliskan “Selamat datang mujahid kami akan meneruskan perjuanganmu.” Selain itu ada juga spanduk bertuliskan “Mereka Mujahid bukan TERORIS” yang terpasang di gang masuk menuju rumah bayu.
Untuk saudara kami Bayu Setianto, Allahumghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu anhu.
(azmuttaqin/arrahmah.com)