IDLIB (Arrahmah.com) – Pesawat tempur dan helikopter Assad terus menggencarkan serangan intensif ke kota-kota dan desa di provinsi Idlib. Banyak warga sipil tewas dan terluka, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas akibat pemboman udara. Demikian dilaporkan Sham News Network (SNN), Selasa (8/4/2015).
Meski mendapatkan dukungan kekuatan angkatan udara, aktivis melaporkan bahwa pasukan rezim, militer Ertala, “terjepit” di kamp Mastumah. Sebanyak 6 tank mengiringi konvoi hampir 10 mobil yang mengangkut peluncur roket, setelah kemarin kendaraan mengangkut puluhan muatan bergerak ke tempat yang sama, sebagaimana dilaporkan Koordinator Revolusi Suriah (RS) wilayah Idlib.
Berbeda dengan kondisi wilayah Idlib lainnya yang dapat dikuasai penuh dalam waktu 4 hari, Wilayah Mastumah masih belum terkuasai Mujahidin Suriah secara keseluruhan, pasca 6 hari deklarasi pertempuran untuk membebaskannya. Meski demikian, sistem pertahanan musuh kali ini tidak lebih kuat, sebab Mujahidin terfokus ke Kamp Al-Mastumah (basis militer musuh, red.).
Sebuah laporan RS mengatakan bahwa “Telah dikuasai ‘sepetak bumi’, yakni desa Mastumah yang dekat dengan kamp [musuh]. Ini menjelaskan bagaimana pengepungan militer kamp itu akan membuat tentara Assad terjebak di Kamp Mastumah, [padahal] mereka berpikir akan mengembalikan kekuasaan mereka atas Kota Idlib, dimana mereka mendapatkan kekalahan politis dan mental sebelum kekalahan kekuatan militer Bashar Assad dan tentaranya. Khususnya, di depan para pendukungnya yang skeptis akan kekuatannya, setelah mereka melarikan diri dari kota, di provinsi kedua yang pernah dikuasai setelah Raqqah.”
Salah satu alasan utama mengapa Assad mempertahankan Kamp Al-Mastumah adalah keinginan rezim Iran untuk mematahkan pengepungan [Mujahidin] di desa-desa (Kefraya, dan kantong-kantong kekuatan rezim). Mastumah dianggap sebagai benteng yang paling penting dari milisi syiah di Idlib. Selain itu, diperkirakan jumlah keranjang makanan yang diantarkan oleh helikopter hari ini untuk kota-kota kantong kekuatan rezim dan Kefraya sekitar 100 keranjang, dan aktivis mengatakan bahwa salah satu keranjang berisikan amunisi dan senjata.
Menurut para ahli, jatuhnya Kamp Al-Mastumah bagi sistem militer rezim berarti jatuhnya kamp “pabrik batu bata”, dan kota Yerikho selatan, dan kemudian mengakhiri kehadiran pasukan Assad di provinsi Idlib. Jika Mujahidin mengendalikannya, maka kota Yerikho akan ada di bawah kisaran api pemberontakan, di mana akan lebih mudah dan lebih banyak pembebasan kota-kota di Idlib. Ini juga memfasilitasi jalan Mujahidin untuk membebaskan kota di luarnya.
Saat berita ini diturunkan, Mujahidin masih mengepung kamp dengan berbagai jenis senjata berat, dan ringan, telah mengakibatkan pemboman kamp, menghancurkan amunisi Dump dan bangunan penting rezim. Mereka juga berhasil melakukan perusakan alat berat, menewaskan dan melukai puluhan petugas rezim dan unsur-unsur dari sistem Assad.
Dalam waktu yang sama, pasukan Assad terus melancarkan kampanye sengit untuk penyerangan udara. Pembantaian warga sipil dilakukan rezim di Ofezaha di kota Idlib, kota Kafr Takharim, dengan beragam senjata mematikan, juga peluncuran beberapa rudal dari jenis SL. Subhanallah. Wallahua’lam bish-shawwab. (adibahasan/arrahmah.com)