KHURASAN (Arrahmah.com) – Kejutan kembali disajikan Al-Qaeda menjelang peringatan tragedi 9/11 oleh Amerika Serikat yang memasuki tahun ketigabelas. Pasalnya, Tanzhim Qa’idatul Jihad atau lebih dikenal dengan nama Al-Qaeda mengumumkan telah dibentuknya cabang terbaru Al-Qaeda, yaitu Al-Qaeda Anak Benua India, pada bulan Dzulqa’dah 1435 H / September 2014 M.
Pengumuman itu muncul dalam video yang dirilis secara resmi oleh Yayasan Media As-Sahab, sayap media Al-Qaeda Pusat, dan mulai muncul di situs-situs jihad internasional pada Rabu (3/9/2014).
Sebaliknya, kabar yang membuat AS menganga ini merupakan kabar gembira bagi Ummat Islam yang tertindas di bumi India, Kasymir, Bangladesh, Asaam, Gujarat, Ahmad Abad dan Burma atau Rohingya.
Syaikh Aiman Az-Zawahiri hafizhahullah, Amir Tanzhim Al-Qaeda, adalah bagian dari tentara Imarah Islam Afghanistan. Amirnya adalah Mulla Muhammad Umar hafizhahullah, yang dibentuk Al-Qaeda sebagai upaya penghimpunan kekuatan jihad kaum Muslimin, di mana wilayahnya “menjerit” meminta pertolongan pembebasan dari penjajahan salibis internasional yang berkoalisi dengan zionis durjana.
Hal ini merupakan jawaban seruan penyebarluasan kekuatan perlawanan kaum Muslimin terhadap kaum kuffar. Sebagaimana yang pernah diungkapkan Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah, bahwa:
Untuk melaksanakan kewajiban yang bersifat fardhu kifayah dan menangani kepentingan-kepentingan Ummat, maka sudah pasti diperlukan adanya pendelegasian dan pembagian peran. Tiap-tiap jama’ah minal jama’atul muslimin melaksanakan perannya sesuai bidang dan keahliannya dalam bingkai cara dan metode ahlu sunnah wal jama’ah. Tiap kelompok itu mempunyai bagian yang dilaksanakan dalam gerak dan usahanya sesuai kemampuan dan keahliannya. Kelompok-kelompok yang banyak ini, jika dihubungkan dengan kelompok yang besar (Khilafah yang kita akan wujudkan, insyaa Allah), ibarat sekoci dari suatu kapal induk yang megah dan kokoh.
Tantangan zaman yang penuh dengan penindasan dan penganiayaan Ummat Islam harus dijawab dengan aksi nyata. Aksi itu adalah kewajiban yang harus ditunaikan dengan beragam cara, sehingga menuntut usaha sungguh-sungguh dan potensi penuh dari semua komunitas kaum Muslimin.
Diantara upaya melepaskan diri dari tirani kaum kafir menurut Syaikhuna Usamah bin Ladin rahimahullah adalah dengan penerapan cara berikut:
-
penyebaran aqidah yang benar dengan memerangi berbagai bid’ah di tengah kaum Muslimin. Bid’ah harus dihentikan sebab dia menjauhkan Ummat dari pokok ajaran yang sesuai dengan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam.
-
pelaksanaan dakwah guna menyadarkan orang-orang yang gemar berbuat dosa, sehingga menjadi orang-orang taat nan sholih sehingga mereka kembali kepada peradaban masjid. Dengan kembalinya Ummat ke masjid, diharapkan kekuatan Ummat terus bertambah seiring dengan menguatnya barisan jama’ah sholat shubuh dan isya yang banyaknya setara dengan jama’ah sholat Jum’at, sebagaimana disabdakan Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam sebagai salah satu ciri jalan menuju pemenangan jihad melawan koalisi zionis.
-
perlawanan pemikiran-pemikiran yang merusak kaum Muslimin melalui studi Islam yang komperhensif melalui berbagai kegiatan edukasi dan penyadaran Ummat secara ilmiah berlandaskan Qur’an dan Sunnah. Dengan demikian Ummat disiapkan untuk menerima Khilafah fiil ardh dengan lapang dada serta dengan penuh kesadaran.
-
membuat langkah politis yang terprogram berdasarkan kaidah syara dan dibersihkan dari segala kepentingan yang merusak delegasi Islam yang masuk ke dalam kancah tersebut. Dari sini, diharapkan muncul produk-produk normatif praktis yang dapat merealisasikan Qur’an dan Sunnah sebagai hukumnya.
-
menyiapkan kekuatan dan mengajak kaum Muslimin untuk berjihad qital guna membebaskan negeri-negeri kaum Muslimin yang ditindas secara fisik. Hal ini wajib dilakukan untuk mengembalikan tegaknya syari’at Islam beserta tempat-tempat suci mereka.
Dunia Islam memerlukan semua potensi dari semua jama’ah minal jama’atul Muslimin guna merealisasikan upaya di atas.Kesemua pihak dengan potensi-potensi di atas diharapkan mampu bersinergi melawan koalisi zionis yang dipelopori Amerika penjajah.
Menyambut seruan tersebut di atas dengan kemampuan dan pengalaman jihadnya selama ini, diiringi sinerginya dengan kelompok lain, Al-Qaeda memilih terjun bersama Mujahidin Anak Benua India setempat guna membela kaum Muslimin wilayah India, Kasymir, Bangladesh, Asaam, Gujarat, Ahmad Abad dan Burma atau Rohingya.
Melalui pendekatan humanis selama 2 tahun, Al-Qaeda mengawali upaya jihad ini dengan penyatuan diri dengan Mujahidin setempat yang memiliki visi dan misi jihad yang sama berdasarkan Tauhidullah.
Hal tersebut dilakukan agar Ummat tidak bersendirian dan tidak diganggu oleh musuhnya. Sebab, ummat akan mudah dihancurkan saat semua kaum Muslimin hanya berjuang di balik mimbarnya dan ramai-ramai meninggalkan amal jihad fii sabilillah (baca: jihad qital). Harus ada pihak yang mengemban amanah ini.
Pembagian tugas inilah yang mendorong berdirinya Al-Qaeda Anak Benua India. Seperti Khalid bin Walid, biarlah ia membela Islam di medan perang, sementara Ibnu Abbas tetap mulia dengan mengajarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah di majelis ilmunya. Seperti pernah dikatakan Ibnu Taimiyah pada Majmu ul Fatwa (4:97) bahwa,
“masing-masing dari mereka itu melaksanakan tugas sebagai pewaris para Nabi, sesuai kadar kemampuannya dalam bidang yang ia warisi. Ada yang mewarisi bidang ilmu dan dakwah, ada yang mampu di bidang ibadah dan amaliah, dan adapula yang menguasai kedua-duanya sekaligus.”
Oleh karena itu, sambutlah niat baik Al-Qaeda Anak Benua India dalam misi pembebasan kaum Muslimin wilayah India, Kasymir, Bangladesh, Asaam, Gujarat, Ahmad Abad dan Burma atau Rohingya. Mari kita dukung dengan segala cara, pun hanya dengan seselip doa pada munajat kita kepada Allah subhanahu wata’ala agar Allah mudahkan jalan jihad mereka. Insyaa Allah.
Biarkan Amerika dan sekutunya mati geram melihat kebangkitan Ummat Islam Anak Benua India. Biarkan ini menjadi kado pembebasan terindah bagi saudara-saudara kita yang penderitaannya mereka alami sepanjang hari, lebih dari sekadar tanggal 9 September yang fenomenal itu.
Sudah saatnya Ummat bangkit di segala penjuru dunia, untuk membebaskan Palestina, memerdekakan Suriah, menyelamatkan India, Kasymir, Bangladesh, Asaam, Gujarat, Ahmad Abad dan Burma atau Rohingya. Allahu Akbar! (adibahasan/arrahmah.com)