JAKARTA (Arrahmah.com) – Sejumlah warga Aceh di Jakarta memprotes keras tindakan panitia mengundang terdakwa penoda agama, Basuki TP (Ahok) pada acara Maulid Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa Sallam di Asrama Mahasiswa Aceh Fund Oentoek Bantoean Atjeh (FOBA) Jakarta Selatan, Ahad (5/3/2017).
Seorang pengusaha muda Aceh di Jakarta, Teuku Azril mengutarakan kepada redaksi Arrahmah.com.
“Itu perbutan keji, tentu saya kecam. Tindakan tidak terpuji itu telah melukai hati masyarakat Aceh. Mengingat Aceh gerbang utama masuk Islam ke Asia Tenggara,” kata Teuku Azril, Ahad (5/3).
“Mengundang terdakwa penghina Al-Quran pada peringatan hari lahir Rasulullah Shallalahu alaihi wa Sallam sang pecinta Al-Quran, merupakan tindakan keliru dan sangat tidak terpuji,” tambahnya.
Dirinya mengaku mengetahui terdakwa penoda agama datang ke acara Maulid dikabari seorang warga Aceh dari Kota Bandung, “Ahok diundang pada acara Maulid Nabi (5/3) yang diselenggarakan oleh Asrama Mahasiswa Aceh Foba di Jakarta Selatan,” katanya.
“Mendapat kabar tersebut sungguh mengagetkan saya. Asrama Mahasiswa Aceh Jakarta (FOBA) mengundang Ahok terdakwa penista Agama Islam. pada acara memperingati hari lahir Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa Sallam,” jelasnya.
“Pemuda Aceh adalah pengawal Islam, pemuda Aceh wajib melindungi Islam. Hati masyarakat Aceh terluka dengan tindakan keji tersebut,” tutup Teuku Azril.
Senada, pengguna media sosial juga mengecam mengundang terdakwa penoda agama ke acara maulid. Seorang netizen, Budi Azhari dalam akun facebook-nya menuliskan jika ingin mengundang Ahok karena sudah berjabat tangan dengan Raja Salman, buat aja acara keyboard, undang Zaskia Gotik sekalian sama Ahok, tapi janganlah di acara Maulid.
“Biet but ulok2,… Yak undang Gubernur sang penista Al-Quran.! Meunyoe hawa that undang Ahok. Karena Ahok ka meumat jaroe ngon Raja Salman. Peuget aju acara keyboard, neu undang Zaskia Gotik sigoe ngon Ahok. Tapi bek lah bak acara Mulod,… Geupike Mulod nyan aleh peringatan uroe lahe Donald Trump? *Nyoe lake meuah, bak rakan2 di Batavia. Payah lon kritik,” tulis Budi Azhari yang juga salah seorang Akademisi UIN Ar-Raniry dalam akun facebooknya.
“lagee hana tokoh laen…,,walau jih gubernur tapi jih penista Agama Islam,,yg korup yg tdk beretika trhdp kaum ibu yg muslim…Bek mngjilat bak kaphee hai syedara ,,bah nyawong ka bak taku,” komen akun Teuku Azman Allahuakbar.
Lain lagi dengan akun Syarbani Amir, dia berpendapat kehadiran Ahok ke acara orang Aceh tersebut sebagai tanda jika dunia sudah mendekati kiamat, dimana banyak kekuasaan sekarang sudah ditangan non muslim.
“Bek hireun,nyan merupakan proses donya kato ngon kiamat,dimana kekuasaan donya lamjaro sikaphe dajeu,” komennya.
Salah seorang netizen lainnya juga menyanyangkan atas kehadiran Ahok di acara tersebut. “Mubuet aju syedara. Pajan na acara undang Ahok loem?,” tulis Iskandar Usman Alfarlaky di dalam kolom komentar status Budi Azhari.
“Ka ahox bui. Itanyoe ka beuk meubui akai teuh,” tulis akun facebook Zulfikar Syehpeng. “Hana kebanggaan ta undang KAFEE nyan bak maulid rasul…masyaallah???” tulis Chaidir Abie yang juga anggota DPR RI.
Sementara itu, Ketua Mahasiswa FOBA , Ikhsan Effendi, mengatakan, panitia maulid asrama Foba memang tiap tahun mengundang walikota, gubernur, camat sampai ketua rukun warga (RW) lingkungan Kecamatan Setia Budi, untuk menghadiri perayaan keagamaan tersebut.
“Tapi tak pernah ada gubernur yang hadir. Baru kali ini gubernur DKI hadir dan kami juga kaget. Karena memang selama ini tidak pernah hadir,” ujar Ikhsan dikutip Serambi Indonesia.
Perayaan maulid tersebut diawali dengan pelantikan pengurus asrama FOBA yang baru periode 2017-2018.
Kepengurusan baru diketuai Ikhsan Effendi, mahasiswa pasca sarjana di Universitas Budi Luhur, dan Skretaris Zulfikar juga mahasiswa pasca di Budi Luhur Jakarta. Pelantikan dilakukan Ketua Yayasan Foba Mayjen Purn. Sulaiman AB.
Asrama Foba termasuk salah satu asrama mahasiswa Aceh tertua di Jakarta. Asrama tersebut telah melahirkan banyak genereasi dan menjadi pemimpin di tingkat nasional dan daerah.
Di antara alumni FOBA adalah Prof Syamsuddin Mahmud,mantan Gubernur Aceh, Sofyan Djalil, Menteri Tata Ruang dan Agraria.
(azm/arrahmah.com)