DHAKA (Arrahmah.com) – Pemerintah Bangladesh telah mengusulkan operasi gabungan dengan pasukan Myanmar di perbatasan sepanjang negara Rakhine untuk menelikung kelompok ‘militan’ dan ‘ekstremis’, bdnews24 melaporkan pada Senin (28/8/2017).
Kementerian luar negeri Bangladesh mengajukan sebuah proposal resmi kepada Chargé d’affaires Kedutaan Besar Myanmar di Dhaka, Aung Myint, pada Senin (28/8) setelah terjadinya kekerasan terakhir di negara yang didominasi Muslim tersebut.
Myint bertemu dengan Direktur Jenderal Asia Tenggara sayap Manjurul Karim di kantornya.
Pemerintah telah lama mengusulkan proposal semacam itu. “Sekarang hal ini telah menjadi formal,” kata seorang pejabat senior kementerian luar negeri kepada bdnews24.com.
“Chargé d’affaires berterima kasih atas usulan kami. Dia akan menyampaikan ini pada pemerintah di Yangon,” tambah pejabat yang tidak bisa disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.
Pasukan Penyelamat Arakan Rohingya (ARSA) telah mengaku bertanggung jawab atas serangan terakhir terhadap 30 pos polisi dan sebuah pangkalan militer di negara bagian Rakhine pada Jumat pekan lalu.
Sedikitnya 59 gerilyawan dan 12 anggota pasukan keamanan tewas.
Ribuan Muslim Rohingya saat ini berada dalam jarak empat mil di pantai Sungai Naf di Ukhia Cox’s Bazar, terkatung-katung menunggu keputusan dari pemerintah Bangladesh.
Bangladesh telah menjadi tuan rumah ratusan ribu pengungsi Rohingya yang telah ditolak kewarganegaraannya oleh pemerintah Myanmar. Kata ‘Rohingya’ tidak digunakan dalam pertukaran diplomatik.
Pasca kekerasan terakhir, Dhaka mengungkapkan “keprihatinan serius” atas situasi tersebut dan menekankan perlunya menghormati tanggung jawab negara untuk melindungi warga sipilnya.
Dalam pertemuan Senin ini, Direktur Jenderal Karim juga mendesak pihak berwenang Myanmar untuk memastikan perlindungan sipil di negara bagian Rakhine untuk mencegah masuknya semakin banyak pengungsi ke Bangladesh.
Dia mengecam pernyataan pemerintah Myanmar setelah kekerasan yang menggunakan kelompok “kelompok teroris Bengali”.
Kementerian luar negeri Bangladesh sekali lagi meyakinkan Myanmar untuk melanjutkan kerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan.
(althaf/arrahmah.com)