GAZA (Arrahmah.com) – Dengan kejam, misil artileri dan pesawat tempur zionis, Selasa (29/7/2014) pagi menghancurkan satu-satunya pembangkit listrik Gaza dan menyerang kantor Jaringan Media Al-Aqsha yang terdiri dari stasiun TV dan radio di kota Gaza, seperti yang dilansir Reuters.
Misil artileri zionis “Israel” menghantam tangki bahan bakar di pembangkit listrik yang memasok hingga dua pertiga dari kebutuhan energi Gaza. Kontan, satu-satunya stasiun pembangkit listrik Gaza, tak dapat difungsikan. Otoritas energi setempat mengatakan bahwa berdasarkan estimasi kerusakan sementara ini akan mengakibatkan Gaza gelap total setidaknya dalam waktu satu tahun.
Dengan demikian, tidak ada listrik di kota Gaza dan banyak bagian lain dari wilayah yang didominasi Hamas setelah tank yang berisi sekitar 3 juta liter kubik bahan bakar diesel pembangkit listrik ini ditembak “Israel”.
“Pembangkit listrik sudah tamat,” kata direktur perusahaan listrik Gaza, Mohammed al-Sharif.
Sumber dari Gaza City mengatakan bahwa kerusakan stasiun pembangkit listrik bisa menghentikan banyak pompa air di daerah itu, dan mendesak warga untuk kehilangan jatah konsumsi air. Warga Gaza, yang telah memiliki pemberlakuan jam pasokan listrik beberapa hari sejak konflik dimulai, sekarang menghadapi hari-hari total tanpa daya.
Sekalipun Gaza selatan mendapat pasokan listrik dari negara tetangga Mesir, tetapi sebagian besar garis listrik telah dirusak “Israel” selama perang.
Perusakan stasiun pembangkit listrik ini diharapkan “Israel” akan melumpuhkan Gaza. Beragam fasilitas publik, terutama rumah sakit akan kesulitan mengoperasikan sarana medisnya. Begitu pula para jurnalis, baik dari kalangan warga, maupun dari agen berita, tidak akan memiliki cadangan listrik untuk meliput dan menyebarluaskan keadaan terkini dari Gaza kepada dunia.
Jaringan media turut dirusakkan
Sumber Palestina menyatakan kepada Pusat Informasi Palestina bahwa, pesawat F16 zionis “Israel” juga menyerang kantor pusat TV Al-Aqsha di komplek an Nashr, Gaza Barat dengan dua buah roket yang menghancurkannya rata dengan tanah, dan kerugian materil cukup besar yang turut menimpa rumah-rumah di sekitarnya, pada Selasa (29/7).
Sekalipun demikian, TV Al-Aqsha menegaskan akan terus merilis siarannya pasca penyerangan. Pihak TV bertekad akan terus melanjutkan aktifitasnya meliput agresi zionis ke Gaza dan menyebarkannya ke seluruh dunia.
Sebelumnya, telah lebih dari sekali pesawat tempur zionis menyerang kantor TV Al-Aqsha dalam agresi zionis ke Gaza sejak beberapa tahun silam, namun TV Al-Aqsha tetap melanjutkan siaran dan tidak berhenti berjuang membela Palestina lewat media.
Gaza terus menjadi target gempuran pasukan penjajah zionis, sejak Senin (7/7) lalu, dalam operasi militer besar-besaran, dan ribuan serangan udara, darat dan laut. Hingga berita ini diturunkan, warga Palestina yang gugur syahid mencapai lebih dari 1150 dan ribuan lainnya luka-luka, termasuk ratusan rumah hancur melalui pembantaian yang keji. (adibahasan/arrahmah.com)