LONDON (Arrahmah.com) – Seorang tentara Inggris yang telah kehilangan kakinya di Irak menulis pesan di akun Facebook-nya. Pesan itu dia tulis untuk orang-orang yang menyarankan agar dia membenci Muslim karena dia menjadi korban ledakan bom.
Chris Herbert saat itu masih berusia 19 tahun ketika kendaraannya menginjak bom di pinggir jalan Basra, Irak. Bom itu menewaskan temannya dan membuat dia kehilangan kaki kanannya, lansir ITV (9/12/2015).
Beberapa pekan setelah kejadian serangan di Paris, dia sering merasa terganggu oleh beberapa orang yang mengharapkan dia menjadi seorang Islamofobia hanya karena dirinya telah menjadi korban ledakkan bom.
Dalam pesannya di Facebook, yang telah dibagikan sebanyak puluhan ribu kali, Herbert membuat daftar beberapa orang Muslim yang telah membantunya, termasuk dokter bedah Muslim yang telah melakukan operasi untuk menyelamatkan hidupnya.
Herbert, yang tinggal di Portsmouth, juga berbicara tentang “Orang Inggris kulit putih” yang telah melakukan hal-hal tidak menyenangkan bagi kehidupannya.
“Jika kamu ingin membenci seluruh ras laki-laki dan perempuan karena ulah beberapa orang silakan saja, tapi jangan paksa saya untuk berlaku seperti itu juga, menganggap saya sebagai sasaran empuk hanya karena salah satu orang telah merencanakan hari kematian saya,” tulisnya.
“Menyalahkan semua Muslim atas tindakan segelintir kelompok, sama seperti menyalahkan semua orang Kristen atas tindakan KKK atau Gereja Baptis Westboro.
“Raih pegangan hidupmu, peluk keluargamu, dan kembalilah bekerja.”
Pesan itu dia tulis sehari setelah Donald Trump menyeru agar semua Muslim dilarang memasuki Amerika Serikat, dan dia mendapatkan pujian di media sosial.
“Kamu adalah orang yang hebat,” kata Heather Hills.
Calum John mengatakan, “Salah satu hal terbaik yang pernah saya baca di Facebook!”
“Kata-kata yang menakjubkan,” tulis Richard Egan.
Berikut adalah pesan yang Chris Herbert tulis di akun Facebooknya:
“Kecewa oleh beberapa orang yang mengharapkan saya menjadi seorang rasis, hanya karena saya menjadi korban ledakan.
Ini dia:
Ya, seorang pria Muslim memang telah meledakkan saya sehingga saya kehilangan kaki saya.
Seorang Muslim yang mengenakan seragam Inggris juga kehilangan tangannya pada hari itu.
Seorang petugas medis Muslim berada di helikopter untuk mengambil saya dari lokasi kejadian.
Seorang ahli bedah Muslim melakukan operasi yang menyelamatkan hidup saya.
Seorang perawat Muslim adalah bagian dari tim yang membantu saya ketika saya kembali ke Inggris.
Seorang Muslim yang juga asisten kesehatan adalah bagian dari tim yang mengatur kebutuhan saya sehari-hari di tempat rehabilitas ketika saya belajar berjalan.
Seorang sopir taksi Muslim memberi saya tumpangan gratis saat pertama kalinya saya pergi bersama ayah setelah saya pulang.
Seorang dokter Muslim memberikan saran kepada ayah saya ketika dia tidak tahu bagaimana menangani obat-obataan milik saya dan efek sampingnya.
Bertentangan dengan hal di atas:
Seorang Inggris kulit putih meneriaki ayah saya karena parkir di tempat disabilitas ketika saya bersiap untuk pulang.
Saya tahu siapa yang saya benci, dan saya tahu siapa yang tidak. Saya tahu siapa yang saya hargai, dan saya tahu siapa yang tidak.
Jika kamu ingin membenci seluruh ras laki-laki dan perempuan karena ulah beberapa orang silakan saja, tapi jangan paksa saya untuk berlaku seperti itu juga, menganggap saya sebagai sasaran empuk hanya karena salah satu orang telah merencanakan hari kematian saya.
Menyalahkan semua Muslim atas tindakan segelintir kelompok, sama seperti menyalahkan semua orang Kristen atas tindakan KKK atau Gereja Baptis Westboro. Raih pegangan hidupmu, peluk keluargamu, dan kembalilah bekerja.”
(fath/arrahmah.com)