DAMASKUS (Arrahmah.com) – Laporan oleh situs Zaman Alwasl mengutip seorang sumber di bandara Kuweires mengungkapkan bahwa kehadiran militer Rusia di bandara tersebut meningkat tajam. Sumber yang berbicara dengan syarat anonim karena alasan keamanan mengungkapkan bahwa beberapa hari terakhir menyaksikan kedatangan pasukan infanteri tambahan Rusia ke bandara, ia menambahkan, mereka telah menduduki lebih dari setengah bandara
Dia menegaskan bahwa pasukan Rusia yang dikerahkan di bandara adalah pasukan pertahanan udara di mana 3 brigade pertahanan udara berbasis di bandara tersebut, disamping brigade radar untuk mengungkapkan target udara.
Brigade berbasis di bandara tersebut setelah mendapatkannya dari pasukan rezim Asad setelah pengepungan di bandara berhasil dipecahkan pada 11 November 2015 dengan bantuan jet tempur Rusia dan milisi Syiah asal Iran, lansir Zaman Alwasl pada Senin (25/7/2016).
Brigade dikerahkan sejak Desember 2015 di bawah pengawasan petinggi militer Rusia yang mengawasi beberapa sektor di bandara. Pasukan khusus juga dikerahkan untuk melindungi mobil pertahanan udara.
Sumber menyebutkan bahwa jumlah pasukan Rusia saat ini tidak melebihi 1.000 orang sampai saat ini dan ia menggambarkan peningkatan kehadiran militer Rusia di bandara Kuweires sebagai pendudukan bandara saat petugas rezim Asad dan sekutunya dari Iran dilarang memasuki bagian yang dikendalikan oleh pasukan Rusia dan ada ketidakpuasan di antara perwira rezim terkait kehadiran Rusia di bandara yang mereka sebut “menyerupai pendudukan”.
Pasukan Rusia telah mengambil bandra Hmeimem di Latakia sebagai pangkalan militer sejak awal intervensinya untuk mendukung rezim Asad pada September 2015, serta memperkuat lokasi lain di Suriah terutama pedesaan Homs, Hama dan Al-Hassakh. (haninmazaya/arrahmah.com)