WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pemerintah Amerika Serikat memberikan peringatan kepada seluruh warganya yang berada di Turki untuk mewaspadai ancaman teroris di kawasan-kawasan wisata di negeri itu, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (27/4/2016).
Turki telah diguncang empat serangan bom bunuh diri tahun ini, yang paling terbaru adalah yang terjadi di Istanbul pada bulan lalu.
Otoritas Turki menyalahkan ISIS atas dua dari keempat serangan bom itu, sementara kelompok militan Kurdi telah mengklaim mendalangi dua serangan bom lainnya.
“Pemerintah AS terus menerima indikasi yang kredibel bahwa kelompok-kelompok teroris sedang mencari kesempatan untuk menyerang tujuan wisata populer di seluruh Turki,” demikian pesan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Ankara yang dikirimkan kepada warga negara AS di Turki, lansir Reuters.
“Para turis asing di Turki telah secara eksplisit ditargetkan oleh organisasi-organisasi teroris,” tambah Kedubes AS dalam pesan yang digambarkan sebagai “pesan darurat”.
Bulan lalu serangan bom ytang terjadi di distrik perbelanjaan utama di Istanbul menewaskan tiga warga “Israel”, dua di antaranya memiliki kewarganegaraan ganda dengan AS, dan satu warga Iran. Serangan lainnya yang terjadi di kawasan bersejarah Sultanahmet di Istanbul pada Januari lalu menewaskan 12 turis Jerman.
Turki saat ini tengah menghadapi berbagai ancaman keamanan. Sebagai bagian dari koalisi internasional yang dipimpin AS, Turki ikut memerangi militan ISIS di negara tetangga Suriah dan Irak.
Otoritas Turki juga memerangi para militan Kurdi di wilayah tenggara negeri itu yang telah memicu kekerasan terparah sejak tahun 1990-an.
(ameera/arrahmah.com)