SAN’A (Arrahmah.com) – Amerika Serikat bekerja sama dengan San’a untuk menjamin keamanan kargo udara, kedutaan besar AS mengatakan pada hari Minggu (23/1/2011), setelah muncul peringatan keamanan tahun lalu yang dipicu oleh penemuan bahan peledak di dua bingkisan yang dikirim dari Yaman.
“Pemerintah AS, melalui Kedutaan Besar AS, Administrasi Keamanan Transportasi Amerika Serikat (TSA), dan pemerintah Yaman bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama yakni untuk memastikan bahwa angkutan kargo udara ada dalam kondisi aman,” kata juru bicara kedutaan AS untuk Yaman, Deborah Smith, melalui email kepada AFP.
“Utusan khusus Charge d’Affaires, Elizabeth Richard, bertemu dengan Menteri Perhubungan Yaman, Khaled al-Wazir, pada hari Sabtu (22/1),” Smith mengatakan, tanpa memberi tahu apa yang dibahas dalam rapat.
Dua bingkisan mencurigakan yang ditujukan untuk sebuah sinagog di Chicago dan berisi bahan peledak PETN yang tersembunyi dalam tinta toner cartridge sempat membuat gempar AS. Bingkisan ini ditemukan di Dubai, dan Inggris pada 28 Oktober tahun lalu.
Kantor berita resmi Saba mengatakan hari Sabtu (22/1) bahwa Richard dan Wazir berbicara tentang mengangkat pembatasan saat ini untuk pengiriman kargo dari Yaman ke Amerika Serikat.
Saba melaporkan bahwa Wazir membahas “langkah-langkah keamanan tambahan yang harus diambil oleh Yaman” untuk memperkuat keamanan bandara udara kargo.
Hal ini termasuk pada pemindaian semua kargo, penggunaan detektor bahan peledak, X-ray, dan pencarian manual, serta menahan semua paket dan pengiriman selama 48 jam sebelum mereka dikirim, lansir Saba.
“Saat ini, ada ‘persyaratan keamanan’ yang membatasi kargo dari Yaman ke Amerika Serikat,” kata Smith. (althaf/arrahmah.com)