ISLAMABAD (Arrahmah.id) — Seorang warga Pakistan yang tinggal di Amerika Serikat (AS) mendatangi Kedubes Turki. Pria misterius itu datang untuk mendonasikan 30 juta USD atau sekitar Rp 455,6 miliar untuk korban gempa Turki dan Suriah.
“Sangat tersentuh oleh contoh seorang warga Pakistan anonim yang masuk ke kedutaan Turki di AS & menyumbangkan $30 juta untuk korban gempa di Turki & Suriah,” kata Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif di Twitter, seperti dilansir Anadolu Agency (12/2/2023).
“Ini adalah tindakan filantropi yang luar biasa yang memungkinkan umat manusia untuk menang atas rintangan yang tampaknya tidak dapat diatasi,” tambahnya.
Sharif telah membentuk komite Kabinet khusus untuk mengawasi pengumpulan dana dan barang-barang bantuan bagi para korban gempa bumi di Turki dan Suriah.
Dia mengumumkan pembentukan komite pada pertemuan di Islamabad untuk meninjau dan membahas cara mempercepat penggalangan dana dan kampanye pengumpulan barang bantuan yang sedang berlangsung.
Panitia bertemu setiap hari untuk memastikan pengiriman dana dan barang-barang bantuan tepat waktu ke daerah yang dilanda gempa.
Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan (NDMA) pada hari Sabtu mengatakan di Twitter bahwa dua kiriman bantuan telah dikirim ke Turki dari Lahore, ibu kota provinsi Punjab tengah-timur, dengan menggunakan Pakistan International Airlines dan Turkish Airlines.
Secara terpisah, Angkatan Udara Pakistan (PAF) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawatnya yang membawa 16,5 ton bantuan kemanusiaan yang disumbangkan oleh orang-orang untuk korban gempa telah mencapai Adana, Turki selatan.
PAF juga berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Pakistan di Ankara untuk memulangkan warga Pakistan yang terlantar, menurut pernyataan itu.
Kampanye penggalangan dana juga diluncurkan pada hari Sabtu di lembaga pendidikan di seluruh Pakistan untuk mengumpulkan dana bagi para korban gempa bumi. Gerakan itu diluncurkan di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan universitas sebagai tanggapan atas seruan perdana menteri.
“Saya tidak bisa mengungkapkan rasa sakit saya dengan kata-kata karena semua orang di sini kaget dan merasakan sakit untuk saudara dan saudari Turki mereka,” kata Ahmed Shoaib, seorang warga Islamabad, kepada Anadolu Agency.
“Doa dan pikiran kami bersama saudara-saudari kami,” tambahnya.
Beberapa organisasi di Pakistan juga meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk membantu Turki selama masa sulit ini.
Salah satu organisasi amal terbesar di negara itu, Yayasan Alkhidmat Pakistan, telah mengirimkan sukarelawan untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung.
“Ayah saya menyumbangkan jumlah yang bagus kemarin melalui Alkhidmat Foundation, dan banyak teman saya yang melakukan hal yang sama,” kata Naila Hayat, seorang dokter dari Peshawar, kepada Anadolu melalui telepon.
Banyak tokoh terkemuka mengunjungi Kedutaan Besar Turki di Islamabad untuk menyampaikan belasungkawa dan menunjukkan solidaritas kepada rakyat dan pemerintah Turki.
“Rakyat Pakistan dikejutkan oleh skala kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi besar di Turki dan Suriah. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada rakyat dan pemerintah Turki,” kata Asif Luqman Qazi, direktur urusan luar negeri dari partai politik Jamaat -e-Islami Pakistan, saat menyampaikan surat belasungkawa oleh Ketua Partai Sirajul Haq kepada Duta Besar Turki Mehmet Pacaci.
“Kami akan mendukung saudara dan saudari kami di masa-masa sulit ini insyaAllah,” tambahnya.
“Saudara-saudara, saudari, ibu, dan orang tua Turki yang sangat terkasih, kami berbagi rasa sakit Anda dalam bencana alam ini. Saya, Asad Qureshi, atas nama bangsa Pakistan, meyakinkan Anda bahwa kami bersama Anda dalam setiap situasi. Jantung kami berdetak selaras dengan milikmu,” Anadolu menerima pesan video dari artis muda Pakistan bernama Asad Qureshi. (hanoum/arrahmah.id)