SANA’A (Arrahmah.com) – Kedutaan Besar negara-negara Barat di Yaman meningkatkan langkah-langkah keamanan sejak Kamis (8/5/2014) setelah serangan yang semakin dahsyat oleh Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) terhadap pasukan boneka Yaman, bahkan ketika otoritas boneka Yaman mengklaim Mujahidin telah kalah di wilayah selatan, lansir Reuters.
Saat ini pemerintah boneka Yaman tengah meluncurkan operasi militer melawan AQAP, namun dalam operasi tersebut, pasukan boneka Yaman mengalami kerugian berat.
Uni Eropa mengatakan pada Kamis (8/5) bahwa mereka telah membatasi kehadiran staf pentingnya di Yaman, sementara Perancis memerintahkan diplomatnya untuk membatasi gerak mereka.
“Seperti pejabat diplomatik dan staf internasional lainnya di Sana’a, kami membatasi kehadiran staf penting dan meninjau langkah-langkah keamanan kami,” ujar Michael Mann, juru bicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa.
Sehari sebelumnya (7/5), Amerika Serikat menutup kedutaan besarnya di ibukota Yaman untuk waktu yang tidak ditentukan.
Farhan Haq, juru bciara PBB di New York mengatakan pihaknya tidak punya rencana untuk pindah dari Yaman.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan kewaspadaan keamanan di Yaman berada pada tingkat maksimum tetapi mengatakan bahwa kedutaan tetap terbuka, meskipun pada Senin lalu, seorang agen keamanan Perancis dilaporkan tewas di Sana’a. (haninmazaya/arrahmah.com)