ADEN (Arrahmah.com) – Operasi afiliasi Al Qaeda di pantai kunci ekspor minyak Teluk Aden dianggap sebagai ancaman besar oleh kubu kafirin dan murtadin di wilayah Arab, Timur Tengah dan Afrika utara.
Hubungan dekat antara Mujahidin Al Qaeda yang berbasis di Yaman dengan Al Shabaab dalam perang di kedua negara, memicu keprihatinan di kalangan intelijen kafir dan kelompok “kontra-terorisme” dan menunjukkan bahwa Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) mungkin akan lebih kuat karena di dorong oleh kerjasama erat kedua kelompok.
Kerjasama antara kedua kelompok dapat meningkatkan ancaman ke Teluk Aden yang melalui Terusan Suez menghubungkan Samudera Hindia dengan Laut Mediterania. Sekitar 2 juta barel minyak atau 5 persen dari perdagangan minyak dunia berlayar di laut dan dikirim setiap hari melalui Teluk.
Intelijen dan kelompok “kontra-terorisme” khawatir hubungan ini dapat mendorong Al Shabaab meningkatkan serangan mereka lebih jauh ke Afrika Timur dan merangkul prinsip jihad global dengan berfokus pada sasaran di luar Afrika. Mujahidin AQAP diyakini telah membantu Al Shabaab dengan memasok senjata, pejuang dan pelatihan dalam pembuatan bahan peledak selama setahun terakhir.
Al Shabaab yang selama ini terkenal memfokuskan operasinya di Somalia, pada tahun lalu mengaku bertanggung jawab atas pemboman di dua lokasi di ibukota Uganda, Kampala di mana orang asing berkumpul untuk menonton final Piala Dunia 2010. Kelompok ini menyatakan bahwa serangan tersebut dimaksudkan agar Uganda menarik pasukannya dari Somalia.
Kerja sama ini terungkap saat Mujahidin AQAP tengah mengalami momentum di Yaman, di mana rakyat Yaman tengah melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran menentang rezim berkuasa sejak akhir Januari lalu. Mujahidin AQAP memperkuat posisi mereka di Yaman selatan dengan menguasai kota Zinjibar dan beberapa kota lain di Yaman selatan. Dilaporkan bahwa Al Shabaab mengirimkan pasukannya untuk menolong Mujahidin AQAP karena mereka menilai, saat ini Yaman memiliki potensi besar.
Kerjasama kedua kelompok Mujahidin ini membuat AS harus memperluas upaya mereka “menangani” Al Qaeda setelah kematian Syeikh Usamah bin Ladin rahimahullah. Kematian Syeikh Usamah tidak menjadikan AS dapat tidur dengan nyenyak dan sedikit beristirahat, bahkan sebaliknya, mereka semakin dipersulit karena kematian Syeikh Usamah telah memicu semangat Jihad kaum Muslimin di penjuru dunia. (haninmazaya/arrahmah.com)