TRIPOLI (Arrahmah.com) – Pejuang oposisi Suriah yang didukung Turki, yang dikirim ke Libya, menyatakan ketidaksenangannya dengan situasi saat ini, menurut laporan kelompok pemantau pada Senin (30/3/2020).
Mengutip sumber-sumber oposisi, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan ada ketidakpuasan yang meluas di kalangan pejuang oposisi Suriah yang dikirim ke Libya dari Turki, lansir AMN.
SOHR terus memantau pengiriman pejuang oposisi Suriah ke Libya oleh Turki. Sumber-sumber SOHR telah mengonfirmasi bahwa ketidakpuasan yang meluas terjadi di antara para pejuang Suriah yang telah dikirim ke Libya, karena Turki mengabaikan janjinya pada saat mereka menderita dari kondisi kehidupan yang mengerikan di sana, kata laporan itu.
Menurut SOHR, mereka telah menerima rekaman audio di mana seorang pejuang Suriah mengatakan dia menyesal pergi ke Libya, dan dia mendesak para pejuang lainnya yang ingin dikirim ke Libya untuk mempertimbangkan kembali pilihan ini.
Para tentara tersebut dijanjikan oleh Turki gaji bulanan sebesar 2.000 USD, dan Turki gagal memenuhi janji yang mereka buat.
“Turki membayar gaji kami hanya satu bulan. Itu belum mengamankan apa pun untuk kami. Bahkan rokok, kami sulit mendapatkannya. Kami tinggal di sebuah rumah tetapi kami tidak bisa keluar darinya, karena sel-sel pasukan Haftar dikerahkan di seluruh wilayah,” ujar pejuang oposisi Suriah, menambahkan bahwa “kami semua ingin kembali ke Suriah. Ada tempat yang telah mereka siapkan untuk meninggalkan Libya ke Suriah melalui Korps Al-Sham.”
Pejuang oposisi Suriah di Libya baru-baru ini menderita banyak korban jiwa di dekat ibu kota Tripoli, ketika Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin Haftar, terus bergerak maju di beberapa bagian negara itu. (haninmazaya/arrahmah.com)