ABUJA (Arrahmah.com) – Komandan angkatan darat Nigeria Letnan Jenderal Ibrahim Attahiru dan perwira militer lainnya telah tewas ketika pesawat yang mereka tumpangi jatuh di utara negara itu, menurut para pejabat.
Insiden pada Jumat (21/5/2021) terjadi “karena cuaca buruk” saat pesawat mendarat di Bandara Internasional Kaduna, kata angkatan bersenjata dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa kecelakaan itu “merenggut nyawa 10 petugas lainnya termasuk awak pesawat”.
Tidak ada informasi segera yang diberikan tentang apa yang mungkin menyebabkan kecelakaan pesawat itu, tetapi Brigadir Jenderal Mohammed Yerima mengatakan rincian lebih lanjut akan segera dirilis. Nama-nama pejabat militer lainnya yang tewas tidak dipublikasikan.
Kepala Staf Angkatan Darat Attahiru baru ditunjuk oleh Presiden Muhammadu Buhari pada bulan Januari sebagai bagian dari perombakan komando militer untuk memerangi kekerasan yang meningkat dengan lebih baik, termasuk pertempuran selama lebih dari satu dekade melawan kelompok bersenjata Boko Haram.
Buhari, mantan jenderal yang pertama kali terpilih pada 2015, mendapat tekanan yang meningkat dari sekutu dan kritikus terkait penanganan pemerintahnya atas masalah keamanan yang memuncak di negara itu.
Dalam sebuah pernyataan, presiden mengatakan kecelakaan itu “adalah satu pukulan mematikan bagi, pada saat angkatan bersenjata kita siap untuk mengakhiri tantangan keamanan yang dihadapi negara”.
Misi diplomatik AS untuk Nigeria menyebut kematian Attahiru sebagai “kerugian luar biasa bagi Nigeria” di Twitter, menambahkan: “Kami bergabung dengan warga Nigeria dalam berduka atas hilangnya nyawa secara tragis akibat kecelakaan pesawat hari ini.”
Militer Nigeria telah memerangi Boko Haram di timur laut sejak 2009, dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang dan membuat sekitar dua juta orang mengungsi.
Attahiru tewas ketika muncul laporan bahwa pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau telah terluka parah atau mungkin terbunuh setelah bentrokan dengan faksi saingannya.
Panglima militer itu pernah bertugas memimpin serangan garis depan melawan pejuang Shekau di timur laut pada tahun 2017.
Sumber intelijen lokal mengatakan Shekau terluka parah minggu ini ketika ISIS di Provinsi Afrika Barat (ISWAP) yang terkait dengan ISIS menyerang bentengnya di hutan Sambisa di timur laut negara bagian Borno. Sumber tersebut mengatakan Shekau terluka ketika dia menembak dirinya sendiri untuk menghindari penangkapan.
Pemimpin Boko Haram telah dilaporkan terbunuh beberapa kali sejak konflik dimulai, namun kemudian muncul kembali.
Tentara Nigeria mengatakan masih menyelidiki laporan tersebut dan baik ISWAP maupun Boko Haram tidak mengeluarkan pernyataan apa pun tentang serangan Sambisa atau keberadaan Shekau. (Althaf/arrahmah.com)